BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) diselenggarakan mulai Senin, (12/4/2021). Adapun pelaksanaan UTBK di Kampus ITB dan Unpad digelar dengan protokol kesehatan yang ketat.
Tercatat, sebanyak 23.705 peserta mengikuti ujian di Pusat UTBK Institut Teknologi Bandung (ITB) dan ada 12.356 peserta yang mengikuti ujian di lokasi pusat UTBK Unpad.
Direktur Pendidikan ITB, Dr. Techn. Arief Hariyanto di Bandung, Senin (12/4/2021) menyampaikan bahwa seluruh peserta diharapkan memeriksa dengan seksama syarat dan prosedur yang berlaku untuk kelancaran pelaksanaan UTBK.
Untuk jumlah peserta di ITB terbagi menjadi 11.685 peserta saintek, 11.291 orang peserta sosial-humaniora, dan 729 peserta campuran. Selain dilaksanakan di Kampus ITB Jln. Ganesha Bandung,
Pusat UTBK ITB menggelar ujian di 6 (enam) sekolah lain yang bekerja sama dengan ITB yaitu SMAN 1 Bandung, SMAN 2 Bandung, SMAN 3 Bandung, SMAN 4 Bandung, SMAN 5 Bandung, dan SMKN 2 Bandung.
“Dalam pelaksanaan ini, Pusat UTBK ITB mematuhi dan menjaga protokol kesehatan dalam pelaksanaannya. Peserta diwajibkan juga telah menyiapkan diri, bukan saja dalam mengikuti ujian, tetapi juga mematuhi protokol kesehatan,” paparnya. Pusat UTBK ITB melarang Orang Tua yang mengantarkan peserta, memasuki area lokasi UTBK.
Dr. Arief mengatakan, peserta perlu memperhatikan jadwal pelaksanaan dan sesi yang diikuti dalam UTBK.
Pada jadwal UTBK sesi pagi, peserta harus hadir di Pusat UTBK ITB paling lambat pukul 06.15 WIB, dan gerbang ditutup pada pukul 06.30 WIB.
“Peserta masuk ruang ujian paling lambat pukul 06.45 WIB, dan diantar panitia dari ruang transit ke ruang ujian,” paparnya dalam rilis yang diterima PASJABAR, senin.
Pada jadwal UTBK sesi siang, peserta harus hadir di Pusat UTBK ITB paling lambat pukul 12.15 WIB, dan gerbang ditutup pukul 12.45 WIB. Peserta masuk ruang ujian paling lambat pukul 13.00 WIB dan diantar panitia dari ruang transit ke ruang ujian.
Direktur Pendidikan ITB ini juga mengingatkan peserta untuk dengan cermat membawa dan memeriksa perlengkapan ujian, yaitu Kartu Peserta UTBK 2021, dan persyaratan lain, yaitu Ijazah (lulusan 2019 dan 2020) atau Surat Keterangan Lulus/Surat Keterangan Kelas 12 berfoto (lulusan 2021), Kartu Identitas (SIM/KTP/Kartu Pelajar), dan pensil kayu (bukan pensil mekanik).
Perlengkapan lain yang harus dibawa terkait protokol kesehatan, yaitu masker medis, hand sanitizer, obat-obatan pribadi jika diperlukan. Untuk mendapatkan penjelasan lebih detail mengenai prosedur dan perlengkapan yang perlu dibawa, peserta dapat mendapatkan informasi melalui tautan https://s.id/UTBKITB2021-ALT atau https://s.id/UTBKITB2021.
Pada UTBK hari pertama, jumlah peserta yang mengikuti ujian yaitu sebanyak 1.644 orang, yang terbagi dalam sesi pagi sebanyak 1.014 peserta dan sesi siang 630 peserta. Sedangkan hari-hari lainnya rata-rata peserta berjumlah 1.600 s.d. 2.000 orang peserta yang dibagi ke 7 lokasi ujian.
Sementara itu, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Unpad Prof. Dr. Arief Sjamsulaksan Kartasasmita mengatakan, ada lokasi ujian yang diselenggarakan di pusat UTBK Unpad, yaitu kampus Unpad Jatinangor dan kampus Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Cibiru, Bandung.
“Pelaksanaan UTBK di Unpad kita lakukan sampai tanggal 28 April. Mengingat pelaksanaan ujian dilakukan di tengah pandemi Covid-19,” terangnya.
Prof. Arief mendorong agar peserta berada dalam kondisi sehat.
“Pastikan peserta mempersiapkan sebaik-baiknya dari sisi kesehatan. Jangan sakit, jaga kondisi, dan persiapkan untuk bisa menjawab ujian,” kata Prof. Arief.
Secara umum, peserta yang mengikuti ujian di pusat UTBK Unpad berasal dari wilayah di Kota Bandung, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Sumedang. Dengan demikian, peserta seminimal mungkin bukan berasal dari luar kota yang sengaja datang ke Unpad.
Untuk mengantisipasi penularan Covid-19, pusat UTBK Unpad secara khusus sudah mengeluarkan kebijakan bagi setiap peserta yang mengikuti ujian untuk mengisi aplikasi Mass Tracking di http://bit.ly/utbkunpad2021 minimal dua hari sebelum mengikuti ujian.
Kebijakan ini dilakukan untuk memantau riwayat kontak peserta sebelum datang ke pusat UTBK Unpad. Karena itu, aplikasi ini wajib diisi langsung oleh peserta masing-masing.
Prof. Arief menjelaskan, kebijakan mengisi aplikasi Mass Tracking bagi peserta yang mengikuti ujian di pusat UTBK Unpad merupakan implementasi secara nasional. Beberapa pusat UTBK mensyaratkan peserta untuk membawa surat keterangan bebas Covid-19 ataupun hasil tes antigen/swab saat mengikuti ujian.
“Kami melihat secara praktikal (suket dan hasil tes) itu sulit karena kadang-kadang kalau seseorang sudah dites pun tidak menutup kemungkinan yang bersangkutan ada kontak dengan positif Covid-19, sehingga kami gunakan software evaluasi diri sehingga memperkecil seseorang yang punya riwayat paparan Covid-19 untuk ikut UTBK di Unpad,” papar Prof. Arief.
Dengan demikian, aplikasi ini merupakan langkah skrining awal untuk menutup akses masuk bagi peserta yang terindikasi terpapar Covid-19.
Hasil evaluasi pada aplikasi ini akan digolongkan ke dalam empat bagian, yaitu clear atau jika tidak ada riwayat kontak sama sekali, dicurigai, kemungkinan besar, serta positif Covid,
Jika hasil evaluasi peserta berada minimal pada golongan dicurigai, maka panitia akan melakukan tindakan pencegahan sesuai protokol penanganan Covid-19 Unpad, seperti membawa surat keterangan atau melakukan tes antigen dan swab di Klinik Unpad, hingga bisa menolak peserta untuk masuk ke kampus jika terbukti positif Covid-19.
Bagi peserta yang dinyatakan bebas atau clear, tetap diwajibkan mengikuti protokol kesehatan. Panitia juga tetap melakukan standar pemeriksaan yang ketat sebelum peserta dinyatakan bisa masuk ke lokasi ujian.
Selain itu, bagi peserta dari wilayah yang masuk ke dalam zona merah penyebaran Covid-19, dipersilakan untuk membawa surat keterangan bebas Covid-19.
“Yang bersangkutan biasanya sudah tahu,” ujar Prof. Arief.
Karena itu, Prof. Arief mengingatkan kepada seluruh peserta untuk tetap menjaga kesehatan dan mengisi aplikasi Mass Tracking dengan jujur sebelum mengikuti UTBK di Unpad.
“Jaga kesehatan, kalau ada masalah segera temui dokter setempat dan pastikan tidak ada Covid. Kalau meragukan, langsung lakukan swab,” kata Prof. Arief. (*/tiwi)