PASNUSANTARA

Sisi Otentik Desa Wisata Perlu Terus Ditingkatkan

ADVERTISEMENT

JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM–
Sisi otentik desa wisata perlu untuk terus ditingkatkan. Hal ini disampaikan oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno.

Ia mendorong agar desa-desa wisata yang ada di Indonesia dapat menghadirkan produk unggulan yang otentik sesuai dengan potensi daerahnya masing-masing.

“Ini yang ingin kita dorong, apa produk unggulan di suatu desa tersebut yang bisa kita kembangkan. Baik dari potensi alam, budaya, dan buatan atau karya kreatif yang otentik. Misalnya Desa Wisata Penglipuran di Bali, fokus utamanya adalah adat istiadat desa yang sangat luar biasa, terkenal sebagai desa terbersih. Dari potensi yang ada dapat memberikan nilai tambah, sehingga wisatawan memperoleh pengalaman berwisata yang memuaskan,” ujar Menparekraf Sandiaga, saat mengikuti webinar yang bertajuk Memperkuat Ekonomi Indonesia Melalui Desa, secara daring, di Jakarta, Minggu (25/4/2021).

Sisi otentik desa wisata juga harus memiliki nilai tambah. Nilai tambah yang dimaksud adalah sesuatu yang bisa dilihat (to see), sesuatu yang bisa dilakukan. (to do), sesuatu yang bisa dipelajari (to learn). Dan sesuatu yang bisa dibeli (to buy).

Dengan nilai tambah ini, produk unggulan di desa wisata akan bertransformasi. Menjadi produk wisata yang dapat ditawarkan kepada wisatawan.

Pengembangan desa wisata merupakan langkah Kemenparekraf/Baparekraf dalam hal pemenuhan indikator prioritas pembangunan kewilayahan pada RPJMN 2020–2024. Kemenparekraf/Baparekraf menargetkan sebanyak 244 desa wisata tersertifikasi. Menjadi desa wisata mandiri hingga 2024.

“Kita ingin mewujudkan desa yang produktif dan mandiri. Tugas kita adalah kita harus memberdayakan 244 desa. Desa wisata ini harus menjadi desa mandiri dari desa rintisan. Oleh karena itu, kita all out. Sehingga sektor pariwisata dan ekonomi kreatif itu bisa membangkitkan pertumbuhan ekonomi kita dan menyejahterakan masyarakat,” katanya dalam rilis yang diterima PASJABAR, Minggu.

Pada tahun 2020, Kemenparekraf/Baparekraf telah memfasilitasi sertifikasi desa wisata berkelanjutan di 16 desa wisata. Sedangkan di tahun 2021 Kemenparekraf akan menambah angka tersebut menjadi 52 desa wisata.

Pemetaan Kompetensi SDM

Selain itu, dalam pengelolaan desa wisata rintisan menuju desa wisata mandiri. Diperlukan SDM yang unggul. Oleh karenanya, pemetaan potensi kompetensi SDM di desa wisata perlu dilakukan. Misalnya, potensi kompetensi SDM di bidang pariwisata. Bisa dilihat dari kemampuan dalam mengelola
homestay atau menjadi pemandu wisata. Sedangkan pada bidang ekraf. Kompetensi SDM dapat dipetakan dalam mengelola kuliner atau menjadi pengrajin kriya dan fesyen.

“Di tahun 2021 SDM ini menjadi fokus dari Kemenparekraf. Kita telah melakukan pemetaan kompetensi SDM di 67 desa wisata, tapi jumlah ini masih kurang. Dan kita akan terus tingkatkan dengan kolaborasi. Sudah ada 14 asosiasi atau komunitas. Dan 20 perguruan tinggi yang bekerja sama dengan Kemenparekraf,” ujar Sandiaga.

Setelah melakukan pemetaan SDM. Kemenparekraf memfasilitasi pelatihan berbasis kompetensi bagi SDM di desa wisata melalui up skilling maupun reskilling. Yang disesuaikan dengan kebutuhan pelatihan di desa tersebut.

Selain menciptakan SDM yang unggul. komponen yang diperlukan dalam kemajuan desa wisata antara lain atraksi, amenitas, aksesibilitas. Serta aktivitas di desa wisata tersebut.

“Jika seluruh komponen terpenuhi, urbanisasi masyarakat dari desa ke kota diharapkan dapat berkurang, karena banyak aktivitas ekonomi yang diciptakan. Selain itu, desa wisata dapat menjadi upaya dalam melestarikan dan memberdayakan potensi budaya lokal dan nilai-nilai kearifan lokal yang ada di kalangan masyarakat,” kata Sandiaga.

Sebagai catatan, pada 2019, sektor pariwisata menyumbangkan nilai devisa nomor dua terbesar di Indonesia setelah sektor migas, sebesar 16,9 miliar dolar AS. Sedangkan, sektor ekraf menyumbangkan sebesar Rp1,1 triliun terhadap PDB Indonesia. Untuk itu, dengan adanya pengembangan desa wisata diharapkan mampu mendongkrak kembali pertumbuhan ekonomi secara nasional.

Turut mendampingi Menparekraf Sandiaga dalam acara webinar tersebut Deputi Bidang Sumber Daya Kelembagaan Kemenparekraf/Baparekraf Wisnu Bawa Tarunajaya. (*/tiwi)

Tiwi Kasavela

Recent Posts

WJIS 2024, Jawa Barat Alami Pertumbuhan Ekonomi 4,95 Persen

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- West Java Investment Summit 2024 yang sudah berjalan ke enam kalinya mencatatkan…

3 jam ago

Pelajaran untuk Persib Usai Dipermalukan Port FC

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung menelan pil pahit. Melawan Port FC dalam laga perdana Grup F AFC…

4 jam ago

Pengungsi Gempa Cibeureum Antre Panjang Demi Minuman Hangat

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Ratusan pengungsi gempa di Cibeureum, Kabupaten Bandung, rela mengantre panjang demi mendapatkan…

5 jam ago

Tenda Terpasang, Pengungsi Gempa Kertasari Masih Kekurangan Bantuan

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Lebih dari 10 tenda pengungsian telah dipasang di lokasi evakuasi korban gempa…

5 jam ago

Port FC Permalukan Persib di Si Jalak Harupat

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Persib Bandung menuai kekalahan saat menjamu Port FC dalam laga perdana Grup…

6 jam ago

Landak Jawa Ditemukan Berkeliaran di Jalan Padjadjaran Kota Bandung

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Seekor Landak Jawa ditemukan berkeliaran di kawasan Jalan Pajadjaran Kota Bandung. Hewan…

6 jam ago