BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, lockdown yang direncanakan selama satu Minggu ke depan bisa diperpanjang.
“Kalau kondisi masih mengkhawatirkan, aturannya (lockdown di Pemkot Bandung, red) mungkin akan diperpanjang,” ujar Ema, kemarin.
Ia menyebutkan jika lockdown Pemkot Bandung bergantung hasil evaluasi, yang dilakukan setelah satu minggu pelaksanaannya.
Ketika masuk pun, nantinya ASN tidak akan langsung masuk 100 persen, melainkan secara bertahap. Kecuali untuk pelayanan masyarakat secara langsung hal itu tidak akan diberhentikan karena lockdown.
“Apalagi di dinas-dinas tertentu kami instruksikan untuk ada yang piket. Seperti di Dinas Kebakaran,” tambah Ema.
Untuk itu, lanjut Ema, dirinya akan melakukan peninjauan langsung untuk memastikan apakah ada petugas jaga di dinas – dinas tersebut. “Kalau di SKPD yang tidak bersentuhan langsung dengan masyarakat bisa berlakukan WFH 100%. Namun untuk yang sifatnya SKPD yang memberikan pelayanan, akan ada sistem piket,” tuturnya.
Kepada warga Kota Bandung, Ema tetap mengingatkan untuk tetap berada di rumah jika memang tidak ada keperluan yang mendesak. Mengingat sekarang laju penambahan pasien yang terpapar virus covid-19 semakin bertambah.
400 ASN Pemkot Bandung Terpapar Covid-19
Sementara itu, sebanyak 400 ASN di lingkungan Pemerintah Kota Bandung terpapar virus covid-19. Ke 400 itu bertugas di Dinas Kesehatan Kota (DKK), rumah sakit daerah, RSKIA dan RSKGM serta satuan Polisi Pamong Praja (Satpol).
“Satpol-PP paling banyak terinfeksi. Jadi memang gelombang sekarang keluarga sangat terdampak ya, maka pada rakor seleksi ASN kemarin warning gelombang saat ini ada varian covid,” ungkap Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pemerintah Kota Bandung, Adi Junjunan Mustafa, saat Bandung Menjawab secara virtual, Selasa (29/6/2021).
Varian baru ini jelas Adi lebih cepat menular jika dulu kontak erat 15 menit setelah berinteraksi kini hitungan detik. “Sekarang per detik interaksi terkena dampak ke keluarga, seperti itu kondisinya,” jelasnya lagi.
BPKSDM lanjutnya akan bekerjasama dengan Dinkes terkait pemahaman kontak erat. Pasalnya seseorang berinteraksi dengan kontak erat harus melapor dan jangan maksa ke kantor walau merasa tidak apa apa karena orang tersebut orang tanpa gejala (OTG/ carrie atau pembawa), pihaknya tidak ingin ASN lemah dalam pemahaman itu hingga kecolongan. (put)
WWW.PASJABAR.COM -- Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memberikan pernyataan terkait peluang kiper Como 1907, Emil…
WWW.PASJABAR.COM -- Insting Shin Tae-yong sebagai pelatih terbukti dengan memasang Marselino Ferdinan sebagai starter saat…
KABUPATEN BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Banjir kembali melanda Dayeuhkolot dan Bojongsoang meski sudah dibangun berbagai infrastruktur…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Menteri Agama, Nasaruddin Umar, mengungkapkan bahwa guru adalah pahlawan sejati dalam pidatonya…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Bandung telah menyelesaikan pendistribusian logistik Pilkada Serentak…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyambut dengan antusias kehadiran beberapa legenda sepak…