BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM–
Pandemi Covid 19 bagi Yudistya Putra Denis bukan merupakan sebuah hambatan, melainkan tantangan, dan kesempatan agar kita bisa terus beradaptasi dengan berbagai perkembangan zaman.
Di masa pandemi ini yang serba teknologi, terang Yudis tentu perlu inovasi-inovasi kreatif dan solutif agar apapun yang kita kerjakan dapat tetap berjalan walaupun dengan segala keterbatasan yang ada.
“Sisi positif dari adanya pandemi covid 19 ini, tentu kita sebagai masyarakat dituntut untuk bisa memiliki kreativitas yang tinggi, dan mumpuni dalam mengembangkan segala kesempatan yang ada,” terang lulusan Fakultas Hukum, Universitas Pasundan.
Selama ini Yudis juga aktif dalam berbagai hal, ia tercatat pernah menjadi Delegasi FH Unpas di Law Mocktrail Competition, Chiang Mai Thailand Tahun 2018, Lead Speaker pada Event Global Alliance For Justice Education Tahun 2019 dan Speaker on International Student Conference ”Gender Based Violance Hosted by Nelson Mandela University South Africa tahun 2020.
Di samping itu, ia juga pernah meraih Beasiswa Peningkatan Prestasi Akademik (BPPA) Kemenristekdikti Tahun 2019 dan meraih Beasiswa Prestasi Akademik dari Dekan Fakultas Hukum Universitas Pasundan
Tahun 2021.
Melakukan Kegiatan Bermanfaat Selama Pandemi
Yudis bercerita banyak hal yang ia lakukan di masa pandemi covid19 ini dalam rangka meraih cita-cita sebagai seorang hakim.
“Sambil menunggu capaian tersebut saya baru saja mengikuti Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) Peradi Tahun 2021, selain mengikuti PKPA,” tuturnya.
Yudis juga mengisi kegiatan dengan melakukan penelitian Ilmu hukum tentang Korporasi dan Korupsi bersama dosen FH Unpas, harapanya agar ilmu yang ia sudah dapatkan dibangku kuliah dapat menjadi amal ibadah dan juga bisa bermanfaat bagi masyarakat umum setelah penelitian tersebut bisa diterbitkan dan dibaca oleh khalayak umum.
“Selain itu saya juga sedang merintis sebuah bisnis di bidang food and beverages, dimana saya mencoba mendirikan sebuah bisnis supplier atau melakukan penyuplaian bahan-bahan baku untuk kebutuhan Resto, Hotel, dan Cafe,” ulasnya.
Kegiatan bisnis ini, terang Yudis baru saja berjalan selama satu bulan dengan harapan ia dapat menciptakan lapangan pekerjaan seluas-luasnya bagi masyarakat, karena baginya mendirikan sebuah usaha atau bisnis bukan hanya mencari keuntungan semata, akan tetapi juga untuk bisa menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat luas.
“Sehingga cita-cita saya setelah lulus dapat bermanfaat bagi orang banyak dapat tercapai melalui penciptaan lapangan pekerjaan tersebut,” tandasnya kepada PASJABAR.
Yudis bercerita bahwa insipirasi ditengah pandemi ini bisa kita dapatkan asalkan kita ada kemauan dan tekad untuk selalu mau belajar dan belajar.
Inspirasi tersebut bisa di dapatkan dimana saja misal youtube, televisi, atau bahkan sekarang inspirasi bisa di dapatkan pada konten tiktok.
“Sekarang di masa dunia digital ini, masyarakat dapat mencari berbagai informasi dan inspirasi sesuka hati dan dimanapun, asalkan ada kemauan untuk mencari dan mau untuk berinovasi,” ulasnya.
Media Sosial Membuka Peluang Baru
Dunia digital terang Yudis, jika kita manfaatkan pada sisi yang positif justru akan menghasilan inspirasi-inspirasi yang baik bagi anak-anak muda.
Tidak dapat dipungkiri sekarang kita mencari uang tidak perlu pergi kekantor atau keluar rumah, bahkan berdiam diri melalui media sosial pun kita sudah bisa mendapatkan pundi-pundi rupiah asalkan ada kemauan, kreativitas, dan tekad yang tinggi.
“Banyak kegiatan-kegiatan bermanfaat yang bisa kita lakukan di tengah pandemi ini, misal menekuni bidang olahraga tertentu karena kesehatan sekarang menjadi barang mahal maka orang akan lebih minat untuk berolahraga, khususnya yang sedang hits saat ini yaitu sepeda,” bebernya.
Selain itu, sambung Yudis kita juga dapat menulis jurnal-jurnal nasional sambil belajar menambah pustaka karya tulis, ataupun menulis novel, atau bahkan mengikuti seminar online sekalipun bagi orang-orang yang senang belajar dan sertifikat hunter.
“Tentu itu merupakan pilihan yang tepat, karena seminar online ini tidak mengenal batas dalam artian walaupun penyelenggaraanya di daerah sumatra dan rumah kita di daerah bandung tentu karena seminar ini online kita tetap dapat mengikuti seminar-seminar tersebut tanpa mengenal batas wilayah dan waktu,” tandasnya.
Selama pandemi ini, ada banyak hal yang ia rasakan setelah hampir dua tahun pandemi ini berlalu.
“Hampir semua lini kehidupan bisa dilakukan hanya melalui media online tanpa harus beranjak keluar rumah, semua yang kita lakukan sekarang serba online, penuh keterbatasan, namun disisi lainya mendidik orang agar selalu bisa kreatif, solutif, dan inovatif dalam melakukan sesuatu tanpa memandang pandemi sebagai suatu hambatan,” jelasnya.
Yudis juga menyampaikan untuk yang merasa suntuk melewati pandemi agar tetap bersemangat.
“Tetap berjuang dan semangat bagi semua orang yang sedang menggapai cita-cita, jangan patah semangat karena menggapai cita-cita itu bukan hanya butuh nekad tapi juga tekad yang bulat tanpa mengenal lelah,” pungkasnya. (tiwi)









