BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Program Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas) menggelar sidang terbuka Promosi Doktor Dermawan Supriatna mahasiswa program doktor Ilmu Sosial Bidang Kajian Ilmu Administrasi Publik pada Rabu (6/10/2021).
Acara yang digelar di Aula Mandalasaba dr.Djoenjoenan Lantai V Gedung Paguyuban Pasundan, Jalan Sumatra No 41 Kota Bandung ini diketuai oleh rektor Unpas, Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf, Sp., M.Si., M.Kom.IPU
Adapun disertasi yang disidangkan berjudul Kolaborasi Penjaminan Mutu Pendidikan Eksternal Sekolah Menengah Kejuruan di Provinsi Jawa Barat.
Tim promotor diketuai oleh Prof. Dr, Drs. H. Soleh Suryadi, M.Si dan Dr. Drs. H. Uyat Suyatna, M.Si sebagai anggota.
Dalam paparannya, Dermawan mengatakan bahwa penelitian ini berdasarkan pada masalah kecenderungan masih belum efektifnya pelaksanaan penjaminan mutu pendidikan eksternal sekolah menengah kejuruan (SPME SMK) di Provinsi Jawa Barat, yang memerlukan kerjasama antara institusi pusat, daerah serta berbagai pemangku kepentingan lainnya.
“Tujuannya untuk mengetahui pelaksanaan SPME SMK di Provinsi Jawa Barat serta menganalisis komponen dan alternatif model kolaborasi yang dianggap efektif,” terangnya.
Teori yang dijadikan dasar penelitian ini jelas Dermawan yakni komponen kolaborasi dari Mayer-Kenter, yang terdiri dari komunikasi, pengambilan keputusan konsensus, ragam pemangku kepentingan, tujuan, kepemimpinan, sumberdaya bersama, visi bersama, modal sosial, kepercayaan.
“Metode penelitian menggunakan mix methode dengan concurrent embedded design. Untuk pengumpulan data kualitatif dilakukan melalui wawancara dengan teknik purposive sampling, sedangkan pengumpulan data kuantitatif melalui angket terhadap 105 responden dengan teknik simple random sampling,” tuturnya.
Hasil penelitian menunjukkan pelaksanaan SPME SMK di Provinsi Jawa Barat masih belum sepenuhnya efektif, dimana yang terlibat secara langsung dan intensif baru antara Lembaga Penjamina Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Barat dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat beserta unit pelaksana teknisnya dan belum sepenuhnya melibatkan berbagai pemangku kepentingan lainnya, seperti unsur Dewan Pendidikan, SKPD yang relevan, unsur dunia usaha dan industri, perguruan tinggi dan sebagainya.
“Analisis pada setiap komponen kolaborasi rata-rata berada pada kategori cukup, dengan nilai modus tertinggi pada komponen tujuan 3,36 dan terendah pada komponen modal sosial 2,61,” jelasnya.
Sementara itu, faktor lain yang mempengaruhi kolaborasi yaitu struktur organisasi, ketidakpastian lingkungan organisasi, perbedaan budaya organisasi, serta persepsi dan sikap pelaksana. Alternatif model kolaborasi diharapkan menjadi salah satu solusi dalam upaya meningkatkan efektivitas SPME SMK.
Hasil dari sidang ini Dermawan Supriatna dinyatakan lulus dengan IPK 3,62 dan hasil yudisium sangat memuaskan.
Dermawan yang saat ini berprofesi sebagai Analis Mutu Pendidikan di LPMP Jawa Barat mengungkapkan bahwa ia merasa senang selama berkuliah di Unpas.
“Selama berkuliah di Unpas, alhamdulillah menambah saudara, di sini sangat kekeluargaan, kesundaan dan keislaman. Silaturhami terjaga dengan baik, setiap jum’at sehabis kuliah kami makan gratis bersama dengan teman sekelas, sesuatu yang sangat menarik dan belum saya temukan diperguruan tinggi lainnya,” tandasnya. (tiwi)
KOTA CIREBON, WWW.PASJABAR.COM -- Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemda Pemprov Jabar) berkomitmen melatih seluruh…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM - Universitas Pakuan bersama Belantara Foundation melibatkan siswa SMA Negeri 1 Sukaraja, Kabupaten…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -- Senat Akademik Institut Teknologi Bandung (SA ITB) menetapkan 3 Calon Rektor ITB…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Penculikan anak di Kota Bandung, Kamis (21/11/2024) terekam kamera CCTV. Penculikan anak…
BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Striker PERSIB asal Brasil, David Da Silva absen karena terkena virus. Hal…
JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM -- Untuk memperkuat bisnis, bank bjb menjalin berbagai sinergi strategis demi memberikan manfaat…