CIMAHI, WWW.PASJABAR.COM- Dampak dari Pandemi yang berkepanjangan memang kerap kali membawa suasana belajar yang membosankan. Perasaan bosan dan jenuh yang menimpa sebagian besar orang, dan dampak itu dirasakan oleh semua kalangan usia.
Bahkan dampak tersebut juga menurunkan minat dan motivasi mahasiswa untuk menjadi Guru. Mereka dirundung perasaan pesimisme dalam kondisi pendidikan saat ini.
Dosen sekaligus ketua Laboratorium PPKn STKIP Pasundan Cimahi, Dr.Meiwatizal Trihastuti, S.T., M.Pd kepada pasjabar mengungkapkan bahwa Laboratorium PPKn STKIP Pasundan Cimahi menjadi sarana bagi mahasiswa di prodi PPKn STKIP Pasundan Cimahi untuk lebih intensif belajar, memperdalam mengenai keilmuan mereka di prodi PPKn STKIP Pasundan Cimahi.
“Melihat kondisi belajar dan pendidikan saat ini, membuat kami berfikir tentang bagaimana mengabdikan ilmu guru ini pada interaksi belajar secara langsung. Perubahan kegiatan belajar tentu saja merubah kebiasaan mengajar sehingga menuntut guru buat lebih inivatif dan kreatif”, ujar Meiwatizal Selasa (9/11/2021).
Sementara itu, Mahasiswa Prodi PPKn sekaligus Wakil Ketua Laboratorium PPKn STKIP Pasundan Cimahi Muhammad Hasbi Ashshidiq, bercerita tentang pengalamannya pada Laboratorium PPKn STKIP Pasundan Cimahi yang memberikan bekal untuknya untuk menjadi seorang guru yang unggul di era globalisasi.
Hasbi mengatakan bahwa dirinya memaknai menjadi seorang pendidikan dengan menjadikan dirinya sebagai pribadi yang lebih optimis. Karena, katanya guru adalah kunci dari keberhasilan dan kegagalan suatu pendidikan.
“Menjadi pendidik kita dituntut untuk selalu optimis agar percaya diri, ketika percaya diri sudah tertanah didiri kita, maka saat menjelaskan berbagai hal ke peserta didik akan lebih nyaman dan peseta didik akan dapat memahami apa yang kita sampaikan” imbuh Hasbi
Muhammad Hasbi Ashshidiq, mengungkapkan bahwa melalui
Laboratorium PPKn STKIP Pasundan Cimahi, Mahasiswa Prodi PPKn belajar tentang bagaimana menjadi guru.
“Saya belajar jika berani untuk berbuat salah dan bertanya juga merupakan resiko indah yang perlu dilalui untuk menjadi seorang guru,” ujarnya.
Tak hanya itu, sumber ilmu bisa datang dari mana saja. Banyak bertanya, perbanyak membaca dan meluaskan pengalaman juga merupakan bekal yang sangat baik untuk menjadi guru yang sangat profesional.
“Kemudian “cinta profesi sih menurutku, kalau kita bisa cinta tanah air, lalu kenapa kita tidak mencintai profesi kita?” tambah Hasbi.
Ia mengatakan bahwa menanamkan doktrinasi pada diri juga merupakan cara ampuh bagi calon guru untuk mencintai profesinya bahwa guru ialah tugas yang mulia.
“Saya ingat dulu waktu SMA, guru PPKn saya pernah berkata, Guru memang bukan orang hebat, tetapi orang-orang hebat karena guru. Saya merinding mendengar pernyataan itu,” tandasnya.
Selanjutnya, Moh. Fadli Alfikri, Sekretasi Laboratorium PPKn STKIP Pasundan Cimahi juga mengugkapkan jika semakin hari, bekal dan mentalnya menjadi lebih matang untuk menjadi seorang guru.
Yaitu ia mengaplikasikan kemampuannya melalui kegiatan diskusi dan memperbanyak sharing-shering pada kegiatan Laboratorium di Prodi PPKn.
Menurut Fadli hal yang perlu dipersiapkan oleh seorang mahasiswa sebagai calon guru yang baik ialah ikut dalam organisasi yang produktif dan positif yang akan selalu belajar hal-hal baru kemudian yang tidak kalah penting adalah mengasah pengetahuan dalam bidang teknologi.
Fadli menambahkan jika menjadi guru memanglah bukan tugas mudah, tetapi jika dilakukan dengan sepenuh hati, ikhlas dan penuh cinta, Pekerjaan ini yang paling menyenangkan.
Belajar Beradaptasi Dan Mengkaji Diri
Kaprodi PPKn STKIP Pasundan Cimahi, Dr. Yusuf Faisal Ali, M.H menambahkan jika, Prodi PPKn STKIP Pasundan Cimahi berusaha dalam memberikan dukungan bagi mahasiswanya agar dapat menjadi seorang calon guru PPKn yang siap berkompetisi baik secara lokal regional, atau nasional.
Kaprodi pun berharap dengan beradaptasi dan mengkaji diri menjadi cara yang cerdas untuk mengetahui kemampuan dan kompetensi yang dimiliki olehnya.
“Maka dari itu, dengan menyediakan Laboratorium di Prodi PPKn, ia berharap akan dapat membawa mahasiswa bersikap sesuai dengan kondisi lingkungan dan mengetahui potensi diri akan memberikan rasa percaya diri yang ampuh dalam diri calon guru,” terangnya.
Laboratorium PPKn STKIP Pasundan Cimahi sambung Yusuf hadir bagi Mahasiswa Prodi PPKn guna membuka wawasan berfikir dan berkreasi yang seluas-luasnya untuk menjadi guru di era digital saat ini.
“Saya ingin mahasiswa Prodi PPKn STKIP Pasundan Cimahi tetap semangat untuk terus belajar untuk menjadi seorang guru yang baik,” tandasnya.
Terakhir, ia berharap Laboratorium PPKn STKIP Pasundan Cimahi mampu menjadi tempat yang nyaman untuk belajar bagi mahasiswa sehingga mereka dapat memiliki karakteristik guru yang baik dan dapat disukai siswa.
“Menjadi pendidik di abad 21 harus mampu menghadapi kompleksitas tantangan dalam pengajaran, sehingga dari sekarang perlu memiliki hard skills dan soft skills” pungkasnya. (*/tiwi)