JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM — Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan vaksinasi COVID-19, penting untuk melawan virus corona baru, termasuk omicron. Di mana saat ini, omicron dilaporkan telah menyebar di Afrika Selatan dan sejumlah negara di dunia.
“Vaksin tetap penting untuk mengurangi penyakit parah dan kematian, termasuk melawan varian dominan yang beredar, Delta. Vaksin saat ini tetap efektif melawan penyakit parah dan kematian,” terang WHO dikutip dari antara, Selasa (30/11/2021).
Sementara terkait efektivitas tes COVID-19 melalui PCR, WHO mengatakan tes PCR yang banyak digunakan terus mendeteksi infeksi, termasuk infeksi dengan omicron, seperti yang telah dilihat dengan varian lain juga.
“Studi sedang berlangsung untuk menentukan apakah ada dampak pada jenis tes lain, termasuk tes antigen,” sambungnya.
Untuk pengobatan, WHO mengungkapkan penggunaan Kortikosteroid dan IL6 Receptor Blockers, masih akan efektif untuk menangani pasien dengan COVID-19 yang parah. Perawatan lain, akan dinilai untuk melihat apakah masih efektif mengingat perubahan pada bagian virus dalam varian ini.
Temuan omicron
Seperti diketahui pada 26 November 2021, WHO menetapkan varian omicron (B.1.1.529) sebagai varian yang menjadi perhatian. Hal ini atas saran dari Kelompok Penasihat Teknis WHO, tentang Evolusi Virus (TAG-VE).
Keputusan ini didasarkan pada bukti yang diberikan kepada TAG-VE, omicron memiliki beberapa mutasi yang mungkin berdampak pada perilakunya. Misalnya, seberapa mudah menyebar atau tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya.
Soal penularan, WHO mengatakan masih belum jelas apakah omicron lebih mudah menular dan menyebar dari orang ke orang dibandingkan dengan varian lain, termasuk Delta. Di sisi tingkat keparahan penyakit pun masih belum jelas apakah infeksi omicron menyebabkan penyakit yang lebih parah dibandingkan infeksi dengan varian lain, termasuk Delta.
Saat ini, tidak ada informasi yang menunjukkan bahwa gejala yang terkait dengan omicron, berbeda dari varian lainnya. Semua varian COVID-19, termasuk varian Delta, dapat menyebabkan penyakit parah atau kematian, khususnya bagi orang-orang yang paling rentan, sehingga pencegahan selalu menjadi kunci. (ytn)