SUKABUMI, WWW.PASJABAR.COM — Sekretaris Komisi III DPRD Jabar, Hasyim Adnan meninjau kondisi jembatan Lalay yang terdapat di Desa Bantar Kalong Kecamatan Warung Kiara, Kabupaten Sukabumi, pada Senin (6/12/2021). Hasyim mengatakan, kondisi Jemabtan Lalay ini memang sangat memprihatinkan.
“Sejak pertama dibangun, yaitu sekitar 1932 memang belum pernah direnovasi dan belum pernah ada penanganan serius dari pemerintah,” ujar Hasyim.
Padahal, lanjutnya, ini merupakan akses jalan yang menghubungkan empat desa. Yaitu Desa Bantarkalong, Hegarmanah, Sinarjaya, dan Mekarjaya. Menurut Hasyim ini merupakan akses jalan vital bagi ke empat warga desa tersebut.
“Namun, kondisi jalannya sekarang sangat memprihatinkan. Bahkan membahayakan, karena sudah tua, belum lagi lebar jalan yang kecil, sehingga hanya bisa dilalui satu kendaraan saja,” tuturnya.
Kondisi jembatan gantung ini, menurut Hasyim sudah sangat mengkhawatirkan, terlebih karena tergerus arus Sungai Cimandiri. Sehigga, harus segera mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah.
“Sebenarnya, lebih baik jika lokasi jembatan ini dipindah, karena jika dipertahankan di lokasi yang sama, pasti tidak akan bertahan lama sebab kondisinya yang tidak memungkinkan,” kata politisi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini.
Selain itu, menurut Hasyim, lebih baik lokasinya dipindahkan karena di lokasi yang baru bisa dilalui lebih banyak kendaraan.
“Kalau di jembatan yang lama hanya bisa dilalui oleh satu kendaraan, jadi harus bergantian kalau ada dua mobil berpapasan. Kalau di tempat yang baru, bisa dilalui dua kendaraan,” terangnya.
Menurut Hasyim, sudah ada lokasi yang tepat untuk memindahkan Jembatan Lalay ini. Lokasinya tidak jauh dari Jembatan Lalay, yang sudah ada sekarang. Hasyim mengatakan sudah ada pembebasan lahan sejak 2019.
“Namun, karena ada ada pandemi, jadi pembangunan tidak bisa diteruskan. Padahal, katanya DED (Detail Engineering Design,red)nya pun sudah ada,” tambahnya.
Karenanya, lanjut Hasyim, sekarang perbaikan Jembatan Lalay dilakukan dengan swadaya masyarakat, menggunakan dana seadanya. Padahal, menurut Hasyim, itu merupakan tanggung jawab pemerintah untuk melakukan perbaikan. Baik itu pemerintah kabupaten, pemerintah provinsi, dan pemerintah pusat.
“Makanya, ini saya mau ngecek, apakah di 2022 dianggarkan atau tidak di APBD provinsi,” terang anggota lesislatif dari Dapil Kabupaten dan Kota Sukabumi ini.
Buruknya kondisi Jembatan Lalay ini, diperburuk dengan kondisi akses jalan menuju jembatan ini tang sudah jelek. Menurut Hasyim, sudah sejak 21 tahun lalu, tidak ada perbaikan jalan di sekitar sana.
“Jalannya sih sudah diaspal, hanya saja, karena tidak ada perbaikan, makanya kondisi jalanya jelek,” imbuhnya.
Kondisi 10 jembatan
Selain Jembatan Lalay, Hasyim mengatakan ada sekitar 10 jembatan lagi yang kondisinya memprihatinkan. Salah Satunya adalah di Dusun Gunungbatu, Desa Bojongjengkol Kecamatan Jampang Tengah Kabupaten Sukabumi.
“Kondisi jembatan di sana juga sangat memperihatinkan,” terang Hasyim.
Jembatan di Gunungbatu ini juga harus segera diperbaiki, karena ini merupakan akses jalan vital.
“Bahkan, jika warga tidak melalui jalur ini, maka untuk akses jalan keluar masuk desa harus agak muter,” jelasnya.
Untuk itu, Hasyim mengingatkan kepada pemerintah untuk melakukan pembangunan berkeadilan. Sehingga pembangunan tidak hanya dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di tengah kota, melainkan bisa merata hingga ke pedalaman.
“Tidak masalah membangun taman, museum, dan alun-alun. Namun, juga jangan lupa membangun infrastruktur vital untuk warga di pedalaman,” harapnya. (put)