JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM – Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari menyebutkan warga terdampak erupsi Gunung Semeru mengungsi di 125 titik yang berada di Kabupaten Lumajang, Malang, dan Blitar.
“Berdasarkan data Posko Kamis (9/12/2021), pukul 16.00 WIB, jumlah warga meninggal dunia sebanyak 43 jiwa, luka berat 21, hilang 12 dan mereka yang mengungsi 6.542. Warga yang mengungsi tersebar di 125 titik,” ungkap Abdul Muhari dikutip dari laman bnpb, Jumat (10/12/2021).
Untuk sebaran titik pengungsian, sebanyak 123 titik berada di Kabupaten Lumajang. Ada dua titik yang berada masing-masing di Kabupaten Malang dan Blitar.
Titik pengungsian di Kabupaten Lumajang, yaitu Kecamatan Candipuro sebanyak 10 titik pengungsian dengan jumlah warga 2.331 jiwa, Pasirian 4 titik (1.307 jiwa), Tempeh 12 titik (640 jiwa), Pronojiwo 10 titik (525 jiwa), Lumajang 11 titik (335 jiwa).
Kemudian Kecamatan Sumbersuko 9 titik (302), Pasrujamber 2 titik (212 jiwa), Sukodono 9 titik (204 jiwa). Kecamatan Kunir 8 titik (127 jiwa), Yosowilangun 8 titik (89 jiwa), Tekung 3 titik (67), Senduro 4 titik (66 jiwa).
Lalu Kecamatan Padang 3 titik (62 jiwa), Jatiroto 3 titik (59 jiwa), Kedungjajag 7 titik (50 jiwa). Kecamatan Klakah 5 titik (45 jiwa), Rowokangkung 4 titik (37 jiwa), Ranuyoso 1 titik (26 jiwa). Kecamatan Randuagung 7 titik (24 jiwa), Tempusari 2 titik (23 jiwa), dan Gucialit 3 titik (11 jiwa).
Posko akan terus melakukan pemutakhiran titik pengungsian, mengingat adanya pos pengungsian yang ditutup karena berada di kawasan rawan bahaya, seperti di Desa Sumberwuluh. (ytn)