JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM – Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Siti Nadia Tarmidzi mengungkapkan tambahan kasus terkonfirmasi omicron sebanyak 27 kasus, sebagian besar berasal dari para pelaku perjalanan internasional.
Temuan berasal dari hasil pemeriksaan WGS oleh Badan Litbangkes yang keluar pada Sabtu, 25 Desember 2021. Sebanyak 26 Kasus merupakan imported case, d iantaranya 25 WNI yang baru pulang dari Malaysia, Kenya, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Mesir, Malawi, Spanyol, Inggris, Turki, dan satu orang WNA Asal Nigeria. Sementara satu kasus positif omicron merupakan tenaga kesehatan di RSDC Wisma Atlet.
”Berdasarkan hasil pemeriksaan spesimen oleh Badan Litbangkes, kami kembali mengidentifikasi adanya tambahan kasus omicron sebanyak 27 orang. Saat ini sebagian besar telah menjalani karantina, di Wisma Atlet dan sebagian lagi di RSPI Sulianti Saroso,” imbuh Nadia, dikutip dari laman kemkes Senin (27/12/2021).
Dengan tambahan kasus ini, total kasus terkonfirmasi omicron di Indonesia sudah 46 kasus. Sejak pertama kali dilaporkan, pada 16 Desember 2021.
Kasus omicron tersebut terdeteksi, saat para pelaku perjalanan internasional tiba di Indonesia dan menjalani karantina 10 hari. Beberapa kasus terdeteksi, setelah mereka menjalani lebih dari tiga hari dalam masa karantina. Ini menunjukan karantina 10 hari, adalah durasi yang tepat untuk mencegah pasien dengan omicron menulari pihak lain diluar fasilitas karantina.
Kementerian Kesehatan mencatat mayoritas kasus omicron yang terdeteksi di Indonesia, berasal dari pelaku perjalanan internasional (imported case). Oleh karena itu, pintu masuk negara baik darat, laut maupun udara diperketat seiring semakin meluasnya penyebaran varian omicron.
Nadia mengimbau masyarakat, untuk tidak atau menunda melakukan perjalanan ke luar negeri. Pihaknya juga berpesan kepada seluruh masyarakat, untuk tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan 5M serta segera ikut vaksinasi COVID-19.
Jejak omicron
Seperti diketahui, Kementerian Kesehatan mengonfirmasi kasus pertama Omicron pada 15 Desember 2021 yang menyerang seorang petugas kebersihan RSDC Wisma Atlet.
Pada 17 Desember, dari hasil pemeriksaan terhadap lima kasus probable didapati dua kasus yakni WNI dari Inggris dan Amerika Serikat terkonfirmasi positif.
Lalu pada 22 Desember, Kemenkes kembali mencatat adanya tambahan dua kasus baru omicron.
Pada 23 Desember ada tambahan tiga kasus baru yang berasal dari WNI yang baru saja kembali dari Malaysia dan Kongo.
Selanjutnya, pada tanggal 24 Desember, Kemenkes kembali mengidentifikasi adanya tambahan kasus sebanyak 11 orang yang berasal dari pelaku perjalanan dari Turki, Jepang, Korea Selatan dan Arab Saudi. (ytn)