BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Ayah korban rudapaksa dan perdagangan orang di Bandung, CA mengatakan anaknya sampai kini masih mengalami trauma berat dan terkadang berperilaku aneh setelah peristiwa nahas itu terjadi.
“Anak saya trauma sekali, karena selama disekap diperlakukan seperti binatang, ” ujar CA di rumahnya, Kamis (30/12/2021).
CA mengisahkan anaknya yang berusia 14 tahun, sebelum peristiwa itu terjadi senang bermain media sosial seperti anaknya remaja umumnya. Ia tak menyangka, berawal dari media sosial anaknya yang masih duduk di bangku SMP ini menjadi korban kebiadaban sekitar 20 lelaki yang diduga melakukan penyekapan, rudapaksa, dan menjual kepada pria hidung belang secara online.
“Berawal anak saya kenalan dengan pelaku di facebook sekitar tanggal 15 Desember, lalu janjian mau ketemuan, pastinya hanya berpikir ketemuan biasa, tapi ternyata anak saya tidak pulang ke rumah, ” imbuh CA.
Sebagai ayah, ia sangat khawatir. Lalu melapor ke polisi kalau anaknya sudah tidak pulang beberapa hari. Dari penelusuran, ternyata anaknya diperdagangkan secara online. Melalui media sosial anaknya dijual secara booking out atau open BO, istilah yang kerap digunakan dalam prostitusi online.
Memancing pelaku
Untuk mendapatkan kembali anaknya yang disekap, CA dibantu sejumlah pihak mencoba memancing pelaku dengan melakukan BO. Cara ini berhasil meski harus berpura-pura beli obat bersama korban, agar pelaku tak curiga.
“Pelaku terpancing setelah kami berpura-pura menjadi tamu yang akan BO anak saya, ” sambung CA.
Dari pengakuan korban kepada CA, anaknya saat bertemu pertama kali dengan pelaku dilarang pulang. Setelah itu, anaknya diculik dengan cara berpindah-pindah tempat.
Anaknya pernah disekap di sebuah kos dan kontrakan di Cijerah dan Melong, bahkan pernah disekap di sebuah hotel di Leuwi Panjang, hingga akhirnya disekap di sebuah kos di Andir.
Selama disekap, korban diperlakukan seperti binatang yang dijaga siang malam hingga kerap dipukuli.
“Anak saya nangis tiap malam, bahkan sampai telinganya bernanah, ” tutur CA.
Tak hanya itu, pelaku juga merampas uang jajan yang dikasih tamu untuk korban. Meski sekarang korban dalam penanganan di sebuah klinik, namun korban masih trauma berat.
“Saya ingin semua pelaku ditangkap dan dihukum berat,” harap CA.
Kini sejumlah pelaku sudah diamankan pihak kepolisian, sementara para pelaku lainnya masih diburu. (ave)