BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Pelatih Persib Bandung Robert Alberts bersuara lantang, menanggapi mudahnya klub sepak bola di Indonesia memecat pelatih. Fakta yang ada pun cukup mencengangkan.
“Setelah selesai putaran pertama, ada pergantian pelatih, dari 18 klub 12 (di antaranya) sudah melakukan pergantian,” kata Robert, Kamis (6/1/2022).
Dia lalu membandingkan situasi tersebut dengan sepak bola di negara lain. Tak ada yang sekejam di Indonesia dalam urusan memecat pelatih.
“Ini salah satu rekor yang pecah di Indonesia, karena di dunia tidak pernah ada yang seperti ini. Mereka hanya mengganti satu atau dua (pelatih) sampai kompetisi selesai,” ungkapnya.
Profesi sebagai pelatih sepak bola memang rentan dengan pemecatan. Klub bisa kapan saja memecat pelatih jika merasa tak puas atas kinerjanya.
Namun, tugas pelatih harus disadari oleh klub. Bukan hal mudah bagi pelatih menyulap suatu tim memiliki kekuatan menakutkan. Ada banyak proses yang harus dilalui sebelum kekuatan itu bisa dihadirkan. Dia pun mencontohkan dirinya sendiri.
“Sebagai pelatih, saya tentunya butuh waktu membuat pondasi untuk gambaran agar tim ini bisa berjalan ke depannya,” ucapnya.
Namun, hal ini kadang tak sejalan dan tak dipahami oleh manajemen klub atau pihak lainnya. Faktanya, banyak pelatih yang tak punya banyak kesempatan membangun tim dan justru berujung pemecatan di tengah jalan.
“Tentunya sangat tidak mudah, ketika ada satu pelatih datang (sedangkan manajemen atau pihak lain) hanya melihat hasil saja. Setelah itu, kemudian melakukan pergantian (pelatih) lagi (karena menginginkan hasil baik di kompetisi),” jelas Robert. (ors)