BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM -– Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil.red), tiba – tiba mendatangi
Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Paguyuban Pasundan Prof. Dr Didi Turmudzi, Msi di Kantor Paguyuban Pasundan, Senin (24/1/2022) sore.
Pertemuan Emil dengan Prof Didi dilakukan secara tertutup dan berlangsung hampir lebih dari 60 menit di kantor
kerja Ketua Umum PB Paguyuban Pasundan.
# Ridwan kamil ke paguyuban pasundan

Ditemui usai pertemuan Emil mengatakan jika kedatangannya ke Paguyuban Pasundan sebagai silaturahmi
menanggapi berbagai hal yang terjadi saat ini.
“Ini adalah sebagai cara menyambung silaturahmi yang memang selama Covid-19 terkendala dan terhambat
bahkan tertunda. Kedua kami membicarakan berbagai hal dan pengalaman berinteraksi dengan orang -orang
sunda di luar Jabar yang memang sebagian besar berkiblatnya ke Paguyuban Pasundan, bahkan ketika kemarin ke Bali melaksanakan Bansos kami dibantu oleh Paguyuban Pasundan,” ujarnya.
# Ridwan kamil ke paguyuban pasundan
Emil juga menyebutkan dirinya menyikapi kasus ketika salah satu anggota DPR RI menyinggung masyarakat
Sunda. “Kita merasa kecewa dan keberatan dengan pernyataan anggota DPR itu, karena meskipun sudah minta
maaf tapi aspirasi dan rasa keadilan belum sepenuhnya dilakukan dan besok pagi kita akan kumpul dengan semua pihak juga utuk membicarakan itu,” tegasnya.

Ditambahkannya, jika momentum tersebut menjadi momentum bagi yang muda bersama sesepuh sunda bisa
mengawal karena kebinekaan adalah sesuatu hal mahal dan penting dan jangan diganggu.
“Dengan pentingnya NKRI dan Bhineka tunggal ika dimasa depan dengan banyaknya warga Sunda di seluruh
dunia yang berkiblat ke Paguyuban Pasundan. Maka dengan momen itu diharapkan menguatkan eksistensi
organisasi Paguyuban Pasundan dan semangat identitas ini penting dalam bingkai NKRI,” terangnya.
Kerinduan Kepada Orangtua
Sementara itu Prof Didi Turmudzi menyebutkan, jika pertemuan dengan Emil mungkin ada kerinduan dengan
para orang tua karena Covid, karena selama ini menjadi terhambat.
“Jadi kami bisa curhat masing -masing dan berbagi informasi akan berbagai hal di Jabar dan pertemuan dengan
semua pihak besok bisa menjadi himpunan dan tempat tukar pikiran dan menyampaikan keinginan dan gagasan
dan juga kontribusi yang baik,” harap Prof Didi.

Prof Didi juga setuju dengan Ridwan Kamil terhadap sikap Arteria Dahlan, namun Prof Didi berharap permintaan
Ataria itu bukan paksaan tapi dari hati nurani.
“Setelah minta maaf bagaimana kalau pernyataan maafnya dari hati paling dalam kenapa tidak ini jadi
pembelajaran yang baik bagi kita, bahwa lidah yang tidak bertulang itu jangan diumbar seenaknya karena bisa
menghancurkan semuanya saya berharap pernyataan maafnya tulus,” jelas Prof Didi.
Kedangan Emil ke Gedung Paguyuban sendiri menggunakan mobil listrik yang ia kendarai juga saat peresmian tol Cisundawu. (tie)