BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) telah melakukan berbagai persiapan dalam menghadapi kemungkinan melonjaknya kasus omicron di Jawa Barat. Direktur Perencanaan, Organisasi dan Umum RSHS, drg. Muhammad Kamaruzzaman, M.Sc menjelaskan persiapan yang dilakukan terkait sarana dan sumber daya manusia (SDM) seperti saat terjadi lonjakan delta pada Juli 2021.
“Terkait dengan sarana dan prasarana, tentunya kami sudah menyiapkan layout seperti pada saat terjadi lonjakan varian delta di bulan Juli Agustus 2021. Kami juga memperketat screening kami dengan memberikan formulir screening yang sesuai dengan screening COVID. Kemudian kita melakukan layanan triase menggunakan APD tahap dua,” terangnya dalam siaran pers virtual, Rabu (26/1/2022).
Lebih lanjut, ia mengatakan kapasitas penampungan isolasi masih belum berubah seperti kapasitas ketika terjadi lonjakan pada Juli dan Agustus 2021. Yaitu lima, tiga untuk pasein dewasa dan dua untuk pasien anak.
Kemudian ruang isolasi dilengkapi dengan tabung oksigen sebanyak 40 buah, sudah tersedia oksigen konsentrator 22 buah dan oksigen transport tujuh buah, serta hepafilter enam buah.
“Dan Alhamdulillah ada kabar gembira juga bahwa RSHS sudah memiliki oksigen generator sendiri, artinya RS Hasan Sadikin bisa memproduksi oksigen. Dan hal ini sangat penting apabila terjadi lonjakan pasien dengan pasien yang dirujuk, yang sudah berkategori berat atau security levelnya sudah tiga, ini yang memerlukan oksigen tentu saja kami akan dapat memenuhi kebutuhan tersebut,” ungkapnya.
Ia menyebutkan sampai saat ini RSHS belum merawat pasien COVID-19 dengan varian omicron. Sampai sekarang ini, RSHS masih merawat pasien suspek dan positif COVID-19.
“Belum ada ditemukan pasien dengan suspek atau terdeteksi pasien COVID dengan varian omicron. Namun, untuk secara keseluruhan, pasien COVID yang dirawat di RS Hasan Sadikin berjumlah 34 orang di mana 31 pasien yang dirawat sebagai suspek sementara 3 yang memang sudah positif COVID-19,” tegasnya. (*/ytn)












