BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Angka penyebaran COVID-19 semakin meningkat, Plt Wali Kota Bandung Yana Mulyana cek ketersediaan gas oksigen di Kota Bandung.
Didampingi Kepala Dinas perdagangan dan perindustrian (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah dan Asisten Bidang Perekonomian Kota Bandung Erik M. Attaurik meninjau langsung ketersediaan gas oksigen di salah satu filling station gas oksigen di Kota Bandung, Aneka Gas Industri.
“Kita memantau persiapan stok oksigen ya karena memang kita lihat berdasarkan data ada trend peningkatan penyebaran COVID-19 lagi,” ujar Yana kepada wartawan Senin (7/2/2022).
Yana mengatakan, berdasarkan
data tadi malam disampaikan rapat dengan pusat, jika dibandingkan penyebaran varian delta, kurvanya dibandingkan dengan varian omicron lebih cepat naiknya.
Untuk itu, lanjut Yana, pihaknya merasa perlu untuk mengecek kesiapan oksigen di Kota Bandung.
“Nanti kita juga akan lihat tempat isolasi mandiri, rumah sakit, dan hari ini kita lihat kesiapan oksigen,” jelasnya.
Yana berharap, mudah-mudahan Bandung tidak membutuhkan oksigen dalam jumlah yang banyak. Artinya tidak ada lonjakan berarti untuk kasus omicron saat ini.
“Kalau kita lihat di sini sebetulmya persedian oksigen cukup banyak dan Alhamdulilah rumah sakit rata-rata sekarang sudah memiliki tangki jadi dia punya buffer stock untuk sekian waktu sekian hari,” paparnya.
Sementara itu, kepala Disdagin Kota Bandung Elly Wasliah mengatakan Kota Bandung memiliki enam filling station gas oksigen.
“Mudah-mudahan stok oksigen di Kota Bandung aman. Selain stok oksigen yang aman sekarang rumah sakit juga memiliki tangki oksigen sendiri,” terangnya.
Setidaknya ada 13 rumah sakit di Kota Bandung yang memiliki tangki sendiri. Dua rumah sakit memiliki dua tangki sisanya memiliki satu tangki oksigen.
“Dengan begitu ketika mereka kehabisan oksigen mereka mempunyai stok dan tidak harus segera mendapatkan stok dari filling station,” tambahnya.
Dikonfirmasi di tempat yang sama Wakil Manajer PT. Aneka Gas Industri, Sonni Prabowo mengatakan, memang ada peningkatan permintaan tabung gas selama seminggu belakangan ini. Peningkatan rata-rata sekitar 20 persen.
“Salah satunya adalah di RSHS yang biasanya hanya 40 tabung sekarang menjadi 70 tabung,” tambahnya.
Sony mengatakan kebutuhan itu memang untuk melayani lonjakan kasus COVID-19.
Meski demikian Sonni menegaskan bahwa ketersediaan gas oksigen aman.
“Dari pusat aman bisa mensuplai 90 persen,” terangnya.
Ditanya mengenai skema baru pemenuhan kebutuhan oksigen, Sonni mengatakan tidak ada yang berubah masih sama dengan sebelumnya.
Yang pertama menyiapkan stok ke feeling, dan komunikasi dengan rumah sakit.
“Kami terus berkomunikasi dan memonitor rumah sakit, terkait kebutuhan gas oksigen,” tuturnya. (put)