BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Dosen Teknik Pangan ITB, Dr. Ir. Dianika Lestari, S.T., mengatakan para insinyur pangan atau food engineer, berperan dalam merancang dan mengembangkan teknologi serta sistem untuk proses produksi, distribusi, penyimpanan hasil pertanian serta bahan ingridien pangan dalam skala komersial.
“Insinyur pangan juga berperan dalam menemukan solusi untuk mengatasi permasalahan dalam pengolahan pangan pada skala industri,” katanya seperti dikutip PASJABAR dari laman itb, Jumat (11/2/2022).
Tentunya untuk melakukan berbagai tugas tersebut, para insinyur pangan tidak sendirian. Terdapat berbagai aspek yang harus dipahami oleh para insinyur pangan. Mulai dari komoditas pangan di mana para insinyur pangan, akan bekerja sama dengan para insinyur pertanian dan insinyur teknik pascapanen.
Lalu para insinyur pangan juga harus paham mengenai aditif pangan serta food ingredients untuk menghasilkan produk pangan yang aman dan baik, lalu dapat didistribusikan kepada masyarakat umum di pasaran.
Masalah sektor pangan
Menurutnya masih ada beberapa permasalahan dalam sektor pangan di Indonesia. Pertama, pemanfaatan bahan baku pangan khas Indonesia, untuk bahan komponen penyusun atau ingridients pangan masih terbatas. Selain itu, ahli teknik proses kimia Indonesia masih terbatas dalam melakukan perancangan teknologi proses produksi pangan, untuk mengolah bahan baku pangan lokal khas Indonesia secara berkelanjutan.
Maka dari itu, para insinyur pangan dari program studi Teknik Pangan memiliki berbagai tugas dan peran untuk masa depan pangan Indonesia. Pertama, insinyur pangan Indonesia harus mampu menciptakan teknologi baru untuk memanfaatkan potensi sumber daya pangan Indonesia.
Hal ini tentunya menjadi hal yang harus segera direalisasikan karena Indonesia, memiliki sangat banyak potensi sumber daya pangan yang kaya akan kandungan gizi yang dapat dikomersialisasi dan juga dikembangkan. Untuk membantu perekonomian, mensejahterakan masyarakat, serta memajukan negara Indonesia.
Kedua, kualitas serta mutu pangan yang dihasilkan harus sangat diperhatikan dan juga dijaga dengan sangat baik karena bahan pangan adalah bahan yang sensitif dan langsung bersentuhan dengan manusia sepenuhnya.
“Hasil pangan harus terjaga kontinuitasnya, kualitasnya, serta kapasitasnya agar bisa diterima di kalangan Industri,” imbuhnya.
Pangan yang sehat dan lezat harus menjadi tujuan perakitan teknologi pengolahan pangan masa depan. Produksi pangan sehat pada skala industri komersial, akan menjadikannya lebih terjangkau untuk masyarakat luas. (*/ytn)