BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Himpunan Mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum (HIMA PKnH) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Pasundan menggelar Religious Discussion Jilid III secara virtual pada Selasa (15/2/2022).
Kegiatan ini menghadirkan Ust. Nur Ichsan Jundulloh, Lc., Al Hafidz
(Ketua Yayasan Rabbani Asysa) dengan tema “PDKT (Pernah Dosa Kemudian Taubat)”.
Turut menjadi peserta dalam kegiatan ini, mahasiswa, para pengajar dan Majelis Taklim dari berbagai daerah.
Ketua Divisi Keagamaan HIMA PKnH Periode 2021/2022,
Muhamad Khaerul Habibi menyampaikan bahwa kegiatan Religious Discussion Jilid III ini untuk menambah wawasan pengetahuan terkait arti dari sebuah dosa yang diperbuat atau dilakukan manusia di dunia. Seperti yang kita ketahui dosa merupakan bentuk ketidaktaatan manusia dengan tuhan dikarenakan melanggar atau mengerjakan sesuatu yang dilarang menurut ajaran agama dan tercantum di dalam kitab suci Al-Qur’an.
“Kegiatan ini juga berupaya meningkatkan ketaqwaan dan keimanan umat manusia agar selalu mengingat Allah SWT serta meninggalkan larangan-larangan yang akan menjerumuskan dan menyesatkan umat manusia,” ucapnya.
“Selalu mengingatkan kita untuk berbuat kebaikan antar sesama umat manusia dan konsisten dalam berbuat kebaikan semata-mata mengharapkan keberkahan dari Allah SWT untuk menjadi bekal umat manusia di hari akhir nanti,” imbuhnya.
Habibi mengatakan bahwa peserta yang mengikuti rangkaian kegiatan Religious Discussion Jilid III memiliki semangat dan antusias dikarenakan penyampaian atau pembawaan yang dibawakan oleh narasumber sangat mudah dipahami oleh peserta serta menimbulkan rasa keingintahuan yang mendalam.
“Hal ini menjadi stimulus bagi peserta Religious Discussion Jilid III agar semakin semangat dalam menanggapi dan semangat dalam berdiskusi serta termotivasi untuk terus belajar mengamalkan kebaikan di dunia,” ucapnya.
“Ust. Nur Ichsan Jundulloh juga menyampaikan bahwa perbuatan dosa bisa menurunkan derajat dan nikmat yang diberikan oleh Allah SWT, namun sebesar apapun dosa yang diperbuat oleh umat manusia tidak ada apa-apanya dengan kuasa Allah SWT, Segala puji hanya milik Allah SWT,” tandasnya.
Habibi melanjutkan bahwa kegiatan ini penting untuk diselenggarakan karena sesuai dengan realita yang ada umat manusia selalu berulang-ulang berbuat dosa walaupun mereka sudah bertaubat.
“Kegiatan Religious Discussion Jilid III merupakan wadah atau tempat bagi banyak orang untuk bersama-sama berdiskusi, terkait perbuatan dosa yang dilakukan. Walaupun sudah pernah melakukan taubat tetapi masih melanggar larangan-larangan yang menjerumuskan umat manusia untuk melakukan perbuatan dosa,” ujarnya.
Setiap manusia pasti banyak berbuat salah, sambungnya, dan sebaik-baik orang yang berbuat salah adalah orang yang sering bertaubat.
“Pengurus HIMA PKnH berharap agar ke depannya dan seterusnya masih bisa memberikan kebermanfaatan untuk banyak orang karena “khoirunnas anfauhum linnas” yang artinya sebaik-baiknya manusia ialah yang memberikan kebermanfaatan untuk orang lain,” ucapnya.
Di samping itu, harapan dalam kegiatan Religious Discussion Jilid III yang menjadi inti utama dari kegiatan ini adalah senantiasa memberikan momentum atau ruang untuk semua orang berdiskusi menyampaikan gagasan dan solusi-solusinya agar umat manusia khususnya umat beragama islam lebih mencintai agamanya.
Selanjutnya meningkatkan ketaqwaan serta keimanannya agar selalu berbuat kebaikan dan meninggalkan hal yang mengarah kepada keburukan. Serta selalu beristiqomah berbuat kebaikan semata mata mencari ridha dan keberkaham dari Allah SWT serta menjauhi perbuatan-perbuatan tercela yang menjerumuskan umat manusia ke arah yang tidak benar.
“Panitia berharap kedepannya agar kegiatan Religious Discussion Jilid III bisa menjadi momentum yang sangat berharga dalam meningkatkan spiritual dan daya berpikir kritis semua orang agar esensi dari sebuah diskusi bisa tercapai serta terwujudnya sebuah solusi dan inovasi yang membawa perubahan lebih baik ke depannya,” pungkasnya. (tiwi)