BANDUNG, WWW. PASJABAR.COM — Ketua FAGI Jabar Iwan Hermawan mendesak Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, untuk menghentikan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dan menggantinya dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Saat ini, sekolah di Kota Bandung masih menerapkan 50 persen PTM terbatas dan sisanya PJJ.
“Karena berdasarkan laporan sekolah-sekolah di Kota Bandung, karena setiap hari semakin bertambah siswa, guru, dan tata usaha yang positif omicron,” kata Iwan, Kamis (17/2/2022).
Lebih lanjut, Iwan mengatakan beberapa sekolah di Kota Bandung sudah dengan inisiatif sendiri menghentikan atau melaksanakan PTMT seperti SMA 1,2,3,4,5,6,8,9,11,13,16,17,18,19,20,21,22,27, beberapa SMK, sekolah swasta.
“Karena positif ratenya di atas 5 persen,” imbuhnya.
Namun, kata Iwan masih ada sekolah-sekolah yang melaksanakan PTM terbatas dan mewajibkan guru-guru tetap hadir ke sekolah ini berbahaya kalau tidak ada instruksi dari Pemkot Bandung, untuk menghentikan PTM terbatas.
“Sekolah tetap berjalan di situ akan berkeliaran para siswa, guru, TU, dan petugas lainnya yang positif tapi belum di swab atau PCR, ini akan memudahkan peyebaran menjadi klaster sekolah, jika klaster sekolah akan menyebar menjadi klaster rumah tangga. Dan ingat kalau anak merasa OTG (orang tanpa gejala) di rumah ada orang tua, ada kakek nenek yang kemungkinan komorbid,” bebernya.
Untuk itu FAGI sudah mencoba berkonsultasi dengan Ketua DPRD Kota Bdg terkait desakan untuk menghentikan PTM terbatas.
“Pak Tedy Rusmawan (Ketua DPRD Kotw Bandung), beliau sangat sepakat menyetujui untuk Kota Bandung menghentikan PTM terbatas akhir Minggu bulan Februari – awal Maret selama dua pekan. Dan Ketua DPRD sudah sampaikan ke Plt Wali Kota Bandung yang isinya mohon segera hentikan PTM terbatas dan (laksanakan) PJJ selama dua pekan ke depan,” pungkasnya. (ytn)