BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Selain bisa bertahan di tengah pandemi COVID-19, The Harvest membuka gerai baru di Kota Cimahi. Gerai ke 66 ini, berlokasi di Jl Raya Barat Nomor 717, Kota Cimahi.
Gerai di Cimahi sendiri merupakan gerai ke empat di kawasan Bandung Raya, dan di-launching pada Jumat (4/3/2022). Dihadiri CEO PT Mount Scopus Indonesia (Harvest Group), Edison Manalu, dan para staf yang bekerja di gerai tersebut, launching ditandai dengan doa bersama dan gunting pita.
“Gerai kami memang tersebar di setidaknya 25 kota dan di Cimahi ini yang ke 66 dari sekitar 68 gerai lain yang ada di Indonesia,” ujar CEO PT Mount Scopus Indonesia (Harvest Group), Edison Manalu, Jumat (4/3/2022).
Edison mengatakan, untuk bertahan di tengah pandemi, perusahaan yang dipimpinnya selalu melakukan terobosan.
“Pada prinsipnya, yang jelas kami memiliki moto bekerja yang harus ditaati oleh seluruh karyawan dari level top manejemen hingga karyawan terbawah,” terangnya.
Moto yang dijalankan adalah dalam melakukan inovasi menerapkan prinsip-prinsip seperti, tegas dalam berprinsip.
“Sesuatu yang sudah diyakini jadi hal pokok, harus tegas harus sama aturan yang diterapkan baik ke atasan maupun bawahan,” jelasnya.
Yang selanjutnya adalah, harus luwes dalam bertindak. Dengan asumsi, jika akan melakukan satu program, tapi tidak didukung sarana dan prasarana yang memadai, maka harus bisa mencari alternatif lain. Moto yang ketiga adalah, bijak dalam mengambil keputusan.
“Poin terakhir pun masih kami bagi lagi dengan harus baik untuk costumer, simple for team, dan saving for the company,” papar Edison.
Hal ini diterapkan Edison dalam me-launching beberapa produk baru. Seperti saat memperkenalkan produk signature, di mana satu paket bisa menghadirkan empat rasa cake yang merupakan best seller di The Harvest.
“Best seller kami sendiri diantaranya triple chocolate dan choco devil, yang kedua cake itu merupakan favorit pelanggan dari dulu,” tambahnya.
Edison juga menjelaskan melalui signature ini, pelanggan bisa mendapatkan cake empat rasa dengan hanya membayar Rp250 ribu sampai Rp300 ribu.
“Kalau biasany kan Rp300 ribu hanya untuk satu jenis cake,” jelasnya.
Edison mengakui, konsumennya sejauh ini memang dari kalangan menengah ke atas. Mengingat harga di The Harvest memang cukup tinggi.
Hal ini dikarenakan, bahan yang digunakan tidak semua bahan-bahan lokal.
“Kami menggunakan bahan lokal dan import, disesuaikan dengan kebutuhan. Karenanya yang menjadi pelanggan kami, dari (kalangan) middle-up,” jelasnya.
Meski demikian, Edison menegaskan, pihaknya tetap melibatkan UMKM dan ketika membuka toko, merekrut warga sekitar untuk bekerja.
“Walaupun memang tetap harus melalui kurasi dan seleksi yang ketat. Sebagai jaminan kualitas agar tetap baik,” pungkasnya. (put)