BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Kota Bandung, Yayan Ahmad Brilyana menyampaikan apresiasinya terhadap operator telekomunikasi yang sudah menyukseskan program ducting.
“Saya sangat mengapresiasi operator telekomunikasi yang sudah mau membantu kami menurunkan kabel fiber optik dan menebang tiang kabel optik,” ujar Yayan, kepada wartawan Selasa (22/3/2022).
Yayan mengatakan, untuk menurunkan dan memotong tiang fiber optik bukan perkara mudah. Selain butuh biaya banyak juga keahlian.
“Setahu saya, untuk memotong satu tiang fiber optik, dibutuhkan anggaran sebesar Rp500 ribu,” tambahnya.
Padahal, sambung Yayan, dalam melaksanakan program ducting pihaknya tidak punya anggaran khusus.
Yayan menerangkan, untuk menurunkan kabel fiber optik ke bawah tanah, sekarang pihaknya memang tidak mengeluarkan banyak anggaran.
Padahal yang diturunkan kabel fiber optik di Jalan Ir H Djuanda dari RS Sariningsih ke arah Dago, kiri dan kanan.
“Panjangnya kiri dan kanan kurang lebih 2,7 km, dan sudah ada sekitar 150 tiang fiber optik yang dipotong,” terangnya.
Yayan mengakui, pihaknya tidak bisa meminta operator menebang semua tiang fiber optik. Karena ada beberapa tiang yang fungsinya sebagai sambungan ke rumah-rumah.
“Ya kita juga realistis ya. Kalau memang ada manfaatnya ya tidak kita tebang,” tuturnya.
Menurut Yayan, sekarang kabel fiber optik di Jalan Ir H Djuanda sudah banyak berkurang, bahkan ditargetkan minggu ini sudah tidak ada lagi kabel fiber optik yang melintang di Jalan Ir H Djuanda.
“Sekarang sisanya tinggal beberapa kabel lain seperti kabel listrik,” tegasnya.
Namun, Yayan mengatakan, pihak PLN menyanggupi akan menurunkan kabel mereka. Meskipun belum bisa menentukan kapan hal tersebut bakal terealisasi.
“PLN kan BUMN, dalam penggunaan anggaran ya tidak bisa seenaknya. Mereka harus menganggarkan dulu, baru mungkin tahun berikutnya bisa terealisasikan,” jelasnya.
Selain itu juga, yang belum diselesaikan adalah kabel yang posisinya crossing. Namun untuk itu, Yayan mengatakan, pihaknya akan meminta bantuan Perumda Tirtawening Kota Bandung.
“Karena Perumda punya alat bor untuk menggali tanahnya,” terang Yayan.
Perumda Tirtawening
Dikonfirmasi terpisah, Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirtawening Kota Bandung, Sonny Salimi mengatakan pihaknya akan membantu program ducting ini.
“Ya kita memang ada alatnya. Kita akan bantu semampunya,” terang Sonny.
Menurut Sonny, sekarang sedang menyusun RAB untuk mengetahui berapa anggaran yang dibutuhkan.
“Setelah kita menyusun RAB dan ketahuan angkanya berapa, akan kita ajukan. Kita bicarakan lagi dengan Pak Yayan,” tuturnya.
Namun, ditanya titik mana saja yang akan dibor, Sonny mengaku tidak mengetahui persis.
“Aduh saya lupa titik mana saja, yang jelas ada empat titik panjangnya kurang lebih 200 meter,” pungkasnya. (put)