BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Kemenag melakukan peninjau ulang kurikulum pelatihan untuk guru, calon kepala madrasah (Cakamad), hingga calon pengawas (Cawas) di lingkungan Kemenag.
“Kurikulum, silabus, bahan ajar pelatihan harus senantiasa kita sesuaikan dengan perubahan dan perkembangan, karena tanpa itu, pelatihan-pelatihan kita tidak akan bisa menjawab kebutuhan di masyarakat,” kata Kepala Pusdiklat Teknis Imam Safe’I, seperti dikutip PASJABAR dari laman kemenag, Sabtu (26/3/2022).
Imam juga meminta agar semua komponen di Pusdiklat terus memacu diri untuk melakukan hal-hal yang kreatif dan inovatif.
“Dunia pendidikan adalah salah salah satu dunia yang perkembangannya sangat lambat. Jika dibandingkan dengan dunia lain, seperti teknologi dan industri otomotif misalnya, dunia pendidikan bahkan terkesan tidak bergerak, jalan di tempat,” tuturnya.
“Karenanya tidak ada jalan lain kecuali dengan melakukan terobosan-terobosan yang kreatif dan inovatif,” sambungnya.
Imam menuturkan ke depan Pusdiklat perlu lebih proaktif dalam menyiapkan materi pelatihan.
“Merespon kebutuhan masyarakat ini sebenarnya baru tahap reaktif, belum sampai pada tahap aktif. Ke depan, kita harus proaktif menyiapkan materi-materi pelatihan yang dibutuhkan,” imbuhnya.
Ia pun meminta jajarannya untuk memperkuat basis data sehingga dapat menyusun kurikulum pelatihan yang lebih komprehensif.
“Dengan basis data, kita harus mampu menganalisa dan memprediksi apa saja materi pelatihan yang dibutuhkan di masyarakat,” pungkasnya. (*/ytn)