BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Guru Besar Fakultas MIPA Unpad, Prof. Sunardi, M.Si., PhD., menilai persoalan pencemaran tidak lagi menjadi isu lingkungan, tetapi juga menyangkut berbagai persoalan termasuk sosial dan ekonomi.
“Sains pencemaran ke depan mesti lebih komprehensif untuk memotret dampak pencemaran, dan ini harus beyond toksikologi, ini banyak membutuhkan pengetahuan yang lain , disipiln yang lain supaya kita lebih beragam, lebih komprehensif memotret kerusakan-kerusakan yang terjadi,” katanya seperti dikutip PASJABAR dari laman unpad, Senin (18/4/2022).
Ia mengatakan, berbagai aspek yang berelasi dengan dampak pencemaran perlu diperhatikan, seperti layanan ekosistem, tolok ukur kesehatan ekosistem, perubahan iklim, pencemaran lintas batas, kerugian ekonomi, kerusakan infrastuktur, gangguan estetika dan amenity, serta isu kesehatan.
“Itu semua harus dilihat relasinya secara detail, baik empiris maupun teoritis terhadap pencemaran dan dampak-dampaknya,” ujarnya. Instrumen untuk menganalisis risiko dan kerugian pun perlu membutuhkan banyak disiplin ilmu. Dengan demikian, pemetaan dampak pencemaran akan lebih baik.
Sunardi mencontohkan, saat ini diketahui muncul penyakit mental yang berkaitan dengan pencemaran, dan ilmu toksikologi atau sains pencemaran harus mengintegrasikan instumen-instrumen yang bisa digunakan untuk melihat gangguan mental. (*/ytn)