BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Ternyata di Kota Bandung masih ada potret nenek hidup sebatang kara di gubuk reyot. Nenek yang biasa dipanggil Mak Esih ia terpaksa tinggal di rumahnya yang terbilang miris atau tak layak huni.
Mak Esih yang tinggal di kawasan Jalan Baturengat Kelurahan Cigondewah kaler ini, bahkan untuk memenuhi kebutuhannya Mak Esih hanya bisa mengandalkan pemberian dari tetangganya.
Hal ini makin miris ketika masa Covid-19 dan ketika orang-orang merayakan kebahagiaan menyambut hari raya idul fitri. Sepertinya suasana gembira dan sukacita tak berlaku bagi Mak Esih. Di usianya yang sudah mencapai 84 tahun, Mak Esih hanya bisa menumpu kan separuh hidupnya dari pemberian orang lain.
Kondisi rumahnya yang sangat memprihatinkan, membuat kontruksi bangunan rumah sudah tidak tegak, bahkan atap rumahnya banyak tambalan plastic.
Ma esih mengatakan dulu ia punya 3 orang anak dari dua suami, namun sekarang sudah meninggal semuanya. “Kalau anak masih ada kayaknya tidak akan seperti ini,” ujarnya.
Dan untuk bertahan hidup ia sudah menjual seluruh barang berharga miliknya.
Rahmat, salah satu warga mengatakan, pihaknya saat ini sedang berjuang mencari bantuan untuk mencari dana memperbaiki rumahnya Mak Esih.
“Namun sejak tahun 2019 hingga saat ini belum ada bantuan dari pemerintah, sulitnya melengkapi sertifikat tanah yang hilang membuat bantuan terkendala,” ujarnya.
Oleh karenannya, pihaknya berharap pemerintah Jawa Barat maupun pemerintah kota dapat segera membantu membuat tempat tinggal yang layak untuk Mak Esih. (rif)