BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Akibat tumpukan sampah yang menggunung dan pengunjung yang menyemut, Taman Alun-alun Kota Bandung ditutup.Keputusan ini diambil setelah Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan, meninjau dan melihat langsung kondisi di Alun-alun Kota Bandung.
“Saya memang mendapatkan laporan dan keluhan dari masyaraat, tetang kepadatan pengunjug dan sampah yang menggunung di taman Alun-alun Bandung, makanya sepulang mudik dari Kuningan, saya meninjau langsung ke lapagan,” ujar Tedy kepada wartawan Jumat (6/5/2022).
Tedy mengatakan, sampah di taman Alun-alun memang terihat lebih banyak dari pada biasanya. Ada yang di pojokan di trotoar, di rumput sintesis. Sehingga membuat petugas kebersihan dari DLHK dan DPKP3 kewalahan.
“Biasanya mereka hanya perlu membersihan dan menyapu sehari sekali, sekarang sampai sehari tiga kali. Karena sampah yang dihasilkan kurag lebih tiga kubik sampai empat kubik sehari. Bahkan mereka sampai harus lembur,” terangnya.
Dengan konsidi seperti ini, Tedy mengatakan, Taman Alun-alun Kota Bandung ditutup sementara, dan dibuka kembali pada Senin mendatang.
“Kita akan bersihkan dulu taman alun-alun ya. Selain itu akan kita berikan edukasi kepada masyarakat agar mereka bisa lebih menjaga kebersihan dan menjaga protokol Kesehatan,” tambahnya.
Sebenarnya, lanjut Tedy, untuk tempat sampah di kawasan alun-alun, cukup mencukupi. Ada 4-6 tempat sampah di setiap pojok. Namun, karena kesadaran masyarakat yang kurang dan jumlahnya yang membludak, sehingga tidak bisa terawasi.
“Yang paling banyak itu, sampah makanan bekas botram,” jelas Tedy.
Tegur dinas terkait
Menanggapi hal ini, Sekretaris Daerah Kota Bandung, Ema Sumarna mengatakan, pihaknya sudah menegur dinas terkait yang dianggap tidak cukup memberikan perhatian terhadap kondisi di kawasan Alun-alun.
“Ya saya sudah menegur dinas terkait, setelah kejadian ini,” terag Ema.
Menurut Ema, pihaknya sudah memerintahan agar dilakukan patroli oleh dinas terkait di kawasan alun-alun. Sayangnya, pada prakteknya, hal tersebut tidak dilakukan dengan intens, sehingga terjadi banyak pelanggaran.
Ema mengatakan, penutupan Taman Alun-alun Kota Bandungn dilakukan dalam batas waktu yangn belum ditetunkan. Yang jelas jika nanti sudah dibuka, akan ada petugas yang berpatroli untuk mengingatkan warga membuang sampah pada tempatnya dan menjaga protokol kesehatan.
“Sekarang juga, saat sudah ditutup akan ada patroli, nanti saat sudah dibuka pastinya juga akan patroli. Akan ada tim gabungan dari Dishub, Satpol PP, dan DPKP3 yang nanti akan berpatroli,” terang Ema.
Sebenarnya, Ema mengaku tidak menginginkan adanya penutupan ini, namun karena kondisi yang tidak memungkinkan. Ema khawatir kerumunan ini bisa memicu angka penyebaran Covid-19 kembali meningkat. Ditambah dengan tumpukan sampah yang menggunung, sehingga langkah penutupan ini harus diambil.
“Ya kita paham ada kebutuhan untuk berlibur di masyarakat. Tapi kalau kebutuhan ini menimbulkan kelalaian ya kita tutup saja. Ini hanya sebagai bentuk antisipasi saja,” tuturnya. (put)