BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Lima peserta dari negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) atau Organisation of Islamic Cooperation (OIC) magang di Unpad, mereka belajar mengenai teknologi pembuatan vaksin.
Lima peserta magang tersebut merupakan penerima program “COMSTECH-Fellowships for Research and Advanced Training in Virology and Vaccines Technology”. Perwakilan COMSTECH-OKI telah melakukan permohonan kepada Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Kesehatan untuk menerima peserta magang pada OIC Center of Excellence di Biofarma.
Selama 3-6 bulan, lima peserta magang yang berasal dari Pakistan dan Mesir akan belajar mengenai proses pembuatan vaksin. Peserta akan belajar seputar manajemen riset pengembangan vaksin hingga mempelajari beragam teknologi pembuatan vaksin yang dikembangkan Unpad. Para peserta berasal dari berbagai kalangan. Mulai dari mahasiswa Doktor, akademisi, peneliti, hingga pegawai pemerintah. Program magang tersebut direncanakan akan dimulai pada akhir Oktober 2022.
Kepala Laboratorium Sentral Unpad Prof. Dr. Unang Supratman, M.Si., menjelaskan, program magang ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dari negara anggota OKI, terkait pengembangan vaksin.
OKI menilai, pengembangan penelitian vaksin di Indonesia sudah maju, khususnya yang sudah dilakukan Biofarma.
“OKI sudah menitipkan ke Pemerintah Indonesia melalui Kemenlu, Kemenkes, dan Biofarma. Karena Biofarma sudah ada kerja sama dengan Unpad, Biofarma kemudian mengajak Unpad untuk sama-sama menerima peserta magang tersebut,” terangnya seperti dikutip PASJABAR dari laman unpad, Sabtu (25/6/2022).
Ia menilai, pemilihan Unpad sebagai institusi penerima peserta magang OKI tersebut bukan tanpa alasan. Hal ini didasarkan atas penelitian vaksin yang dilakukan Unpad yang dinilai telah maju oleh Biofarma.
“Penelitian vaksin kita sudah dilakukan di Pusat Riset Bioteknologi Molekuler dan Bioinformatika, kemudian didukung penuh dengan Lab Sentral berikut Lab BSL-3 nya. Jadi dengan demikian, peserta akan dilatih bagaimana proses pembuatan vaksin,” tuturnya. (*/ytn)