BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Sebagai salah satu bentuk kepedulian terhadap lingkungan hidup, PT. Sumber Alfaria Trijaya, tbk (Alfamart), memiliki program ecogreen. Hal ini bertepatan dengan program Pemkot Bandung terkait penanggulangan sampah yaitu Kang Pisman.
“Kita kan punya beberapa program terkait lingkungan. Kebetulan sekali memang bisa bersinergi dengan salah satu program Pemkot Bandung yaitu Kang Pisman,” ujar Branch Corporate Communication Alfamart, Elisa Refila.
Perempuan yang akrab disapa Icha ini mengatakan, karena itulah salah satu bentuk CSR Alfamart melakukan pelatihan pengolahan sampah menjadi barang yang ekonomis dan memiliki nilai jual.
Kali ini, bekerjasama dengan Kelurahan Derwati Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Alfamart menggelar pelatihan untuk ibu-ibu PKK di lingkungan tersebut.
Pelatihan yang diberikan kepada sekitar 40 orang ibu-ibu kader PKK tersebut adalah pelatihan ecobrick. Di mana pengolahan sampah plastik seperti bungkus kopi, bungkus mie instant atau plastik lainnya. Semuanya dimasukkan ke dalam botol minuman kemasan, hingga padat dan tidak ada ruang. Sehingga bisa dimanfaatkan menjadi kursi atau meja, atau bisa dijual dengan nilai ekonomi yang cukup tinggi.
“Kita berharap dengan pelatihan ini, bisa membuat masyarakat menjadi lebih peka dalam memilah sampah agar bisa diolah menajdi barang yang lebih bermanfaat,” terangnya.
Menanggapi hal ini, Lurah Derwati Slamet Boedi menyampaikan rasa terimaksihnya kepada Alfamart, karena memberikan pelatihan yang dirasa sangat bermanfaat bagi warga.
“Pelatihan ini sangat penting, karena sampah di rumah tiak akan pernah habis,” jelasnya.
Boedhi mengatakan, bagaimana produksi sampah tidak akan pernah berkurang apalagi habis. Bahkan bagi beberapa orang, berbicara mengenai sampah merupakan hal yang tidak nyaman dan menjijikkan.
“Kalau dulu, mungkin kita malas bicara tentang sampah,” katanya.
Namun sekarang, sampah bisa disulap menjadi barang yang menghasilkan uang. Sehingga sampah sekarang menajdi komoditi yang dicari.
“Sampah plastik dari bungkus kopi ini, kan bisa jadi sajadah, bisa jadi tikar dan lain-lain yang bisa dimanfaatkan lebih baik,” jelasnya.
Salah satunya adalah dengan pelatihan yang digelar di Aula Kelurahan Derwati ini, di mana warga diminta mengumpulkan sampah plastik untuk dimanfaatkan.
“Setelah mendapatkan pelatihan ini, ibu-ibu yang mengikuti acara ini diharapkan bisa mengajak kepada lingkungannya, untuk memilah sampah dan memanfaatkan sampah plastiknya,” tuturnya. (put)