BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– “Lebih baik kehilangan masa muda dari pada kehilangan masa tua” itulah motto dari Mahasiswa STKIP Pasundan Asep Indra Gumelar yang akrab disapa Indra.
Motto itu yang membuat Indra selalu berusaha melakukan hal-hal produktif di dalam hidupnya seperti menekuni hobi di bidang olah raga.
“Saya sangat senang dengan olah raga dan melakukan aktifitas fisik seperti pencak silat, bermain sepak bola hingga volly,” tutur pemuda yang lahir di Bandung 19 Mei 1999.
Dari hobi tersebut, selama empat tahun terakhir, Indra juga berhasil menjadi runner-up turnamen futsal tingkat kota/kab pada tahun 2018, Juara 3 kejuaraan pencak silat Tatar Galuh Open di Ciamis 2018, Juara 3 Kejuaraan pencak silat Bandung Lautan api 1, 2019, Juara 3 kejuaraan pencak silat Pasundan Cimahi open Championship 2019
Dan terakhir Masih di Juara 3 Kejuaraan Pencak silat Hanifan Yk Champions Ship 2019.
“Saya juga hobi dengan hal-hal yang berkaitan dengan alam atau tumbuhan dan mahluk hidup atau lebih tepatnya seperti Hiking Berkebun dan berternak karena hal ini adalah kegiatan yang saya lakukan sejak kecil,” terang penyuka Donat dan pemfavorit warna merah.
Mahasiswa jurusan PJKR semester VII ini juga bercita-cita menjadi guru olahraga, karena ingin menerapkan kebiasaan-kebiasaan baik terhadap generasi muda atau generasi penerus, terutama di bidang olahraga dan kesehatan.
“Adapun untuk aktivitas saat ini adalah saya masih di sibukkan dengan pendidikan kuliah dan juga mulai aktif kembali mengajar ekstrakurikuler Pencak Silat di sekolah sekolah SD, SMP, SMA di salah satu daerah Bandung Barat setelah, sebelumnya terbentur atau terhenti oleh adanya covid 19 yang sangat berdampak terhenti hampir 90 persen kegiatan aktivitas normal sebelumnya,” ucapnya.
“Kurang lebih selama 2 tahun kegiatan sangat tidak begitu produktif meskipun masih ada kegiatan yakni berternak dan berkebun, namun adanya covid 19 sangat berdampak pada kegiatan sehari-hari dan rutinitas,” ulasnya.
Ditanya soal tokoh idola, Indra mengatakan bahwa ia mengagumi aktor bela diri Iko Uwais, karena sosok yang yang ulet dan gigih dalam menjalani proses karirnya yang tidak patah semangat dan terus mencoba.
“Meskipun Iko adalah aktor yang sudah go internasional tapi ia tetap rendah hati atau menurut saya bisa di sebut ilmu padi yang makin berisi dalam bangsalnya bukan makin tinggi namun makin menunduk,” tambahnya.
Anak ke lima dari sembilan bersaudara ini juga mengaku banyak terinspirasi dari orang tua dan kerabat terdekatnya seperti guru maupun pelatihnya.
“Adapun makna hidup menurut saya adalah bagai mana menjalankan hidup agar bisa menjadi lebih baik dan berguna bagi orang sekitar,” tambahnya.
Indra juga mengatakan bahwa ia selalu bersemangat dalam menjalani hidup karena keluarga,dan tentunya orang sekitar yakni teman dekat dan kerabat dari organisasi pencak silat.
“Semoga kedepannya saya bisa lebih baik dan menjadi orang yang terus belajar,” pungkasnya. (tiwi)