BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Persib Bandung masih puasa kemenangan. Dua laga di Liga 1 2022/2023 diakhiri dengan sekali imbang dan sekali kalah di kandang.
Salah satu penyebab sulitnya Persib menang adalah keroposnya pertahanan. Sudah lima gol bersarang di gawang Persib dalam dua laga.
Yang jadi sorotan, mayoritas gol yang dicetak ke gawang Persib berawal dari serangan balik. Namun pelatih Robert Alberts membantahnya.
“Saya tidak merasa kami banyak kebobolan dari serangan balik,” ucap Robert, Kamis (4/8/2022).
Ia lalu menyebut satu contoh gol yang bukan berasal dari serangan balik lawan. Gol itu adalah yang dicetak Sani Rizki, pemain Bhayangkara FC.
“Jika melihat laga melawan Bhayangkara kami harus kebobolan secara tidak perlu dari situasi set piece, bukan dari serangan balik,” ungkapnya.
Gol Sani saat itu memang krusial. Sebab, berkat gol itu kemenangan Persib seketika buyar. “Jika itu bisa diatasi, kami mampu meraih tiga poin,” cetusnya.
Sedangkan saat kalah 1-3 oleh Madura United, ia beralasan pemainnya keasyikan menyerang. Sehingga tim ri akhir laga harus memuai malu di kandang sendiri.
“Di laga terakhir, ketika skor berubah menjadi 1-1, tim terlalu terpacu untuk naik menyerang, karena itu ada ruang terbuka yang bisa dimanfaatkan oleh Madura untuk menembus pertahanan kami,” jelasnya.
“Itu adalah suatu kesalahan dan tidak seharusnya terjadi,” kata mantan pelatih PSM Makassar itu.
Ia lalu menyinggung soal kerugian yang diderita Persib saat melawan Madura. Persib harusnya mendapatkan penalti, sedangkan Madura Unit3d tak seharusnya mendapatkannya.
Tetapi seperti yang saya katakan, jika ada VAR saya rasa kami memenangi pertandingan itu. Dua penalti yang seharusnya diberikan (kepada Persib) diabaikan (wasit), sedangkan penalti yang didapat oleh mereka,” ungkaonya.
“Jika melihat dari video itu tidak seharusnya menjadi penalti karena tangan kiper meraih bola lebih dulu. Jadi itu adalah momen yang menentukan,” tandas Robert. (ars)