CIMAHI, WWW.PASJABAR.COM– Pelaksanaan Kuliah Kerja Nyata Tematik di lingkungan Universitas Pendidikan Indonesia dijadikan sebagai wahana belajar dan pengabdian mahasiswa kepada masyarakat.
KKN Tematik memiliki fokus pada tema “Pemberdayaan Masyarakat Berbasis SDG’s Desa” guna meningkatkan pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, alat-alat komunikasi, atau jaringan dalam menemukan, mengevaluasi, menggunakan, membuat informasi, dan memanfaatkan secara sehat, bijak, cerdas, cermat, tepat, dan patuh hukum dalam rangka membina komunikasi dan interaksi dalam kehidupan sehari-hari.
Salah satu mahasiswi, Tiara Ilmi Cahaya Asri mengatakan bahwa dalam pengabdian masyarakat ini, mahasiswa disatukan dari berbagai fakultas dan prodi menjadi suatu kelompok besar.
“Setelah itu kami dibagi lagi menjadi kelompok kecil, yang nantinya akan mendatangi salah satu kelurahan yang akan dan kelompok saya jadikan tempat untuk mengabdi,” tuturnya kepada PASJABAR, Selasa (9/8/2022).
Setelah ia dan kelompoknya berbincang mengenai kelurahan mana yang cocok untuk dipilih dan sesuai dengan tema yang didapatkan, maka kelompoknya memutuskan untuk memilih Kelurahan Cigugur Tengah Kota Cimahi untuk menjadi tempat mengabdi ke masyarakat.
“Setelah kami melewati berbagai rangkaian prosedur, kami diarahkan oleh pa lurah untuk melaksanakan kegiatan di RW 06, Pak Lurah di sana juga mengatakan bahwa untuk RW yang kebetulan terdapat banyak UMKnya ada di RW 06, jadi kami bisa melakukan kegiatan di sini,” tuturnya.
Tiara melanjutkan bahwa kelompoknya mendapatkan tema tentang “Desa Pertumbuhan Ekonomi Merata” dan kelompoknya memilih salah satu subtema yang ada, yaitu “Pendampingan UMK”.
“Guna menjalankan kegiatan yang sudah dirangkai, pertama-tama kami bertanya terlebih dahulu ke pa rw wilayah mana saja yang banyak UMKnya, kami mendapatkan data berupa beberapa rt yang terdapat UMKMnya, yaitu : rt 01, rt 04, rt 05, rt07,” ucapnya.
“Setelah kami melakukan survey ke rt tersebut, kami mendapatkan 6 UMK yang bisa kami bantu dalam upaya branding, promosi dan pemasarannya, 6 UMK tersebut terdiri dari 4 UMK konveksi dan 2 UMK makanan,” imbuhnya.
Setelah kelompoknya mengetahui UMKnya, sambung Tiara, merekapun membuat program kerja berupa pembuatan banner, pembuatan katalog untuk 4 UMK konveksi, pembuatan menu untuk 2 UMK makanan, pembuatan media promosi dengan media sosial, melakukan sosialisasi kepada salah satu UMK yang ingin memiliki pemasaran secara online, foto produk, video promosi, pendaftaran titik rumah di gmaps dan beberapa program kerja lainnya yang diluar tema.
“Kami memilh program kerja ini, karena setelah kami survey dan wawancara lebih lanjut, dari beberapa UMK sendiri sudah mempunyai pelanggan sendiri baik itu dalam kota ataupun luar kota, dari 4 UMK konveksi 2 dari 4 UMK sudah mempunyai karyawan yang membantu dalam produksi barangnya. Sedangkan 2 UKM lainnya hanya memproduksi seorang diri, maka dari itu kami mencoba untuk membantu dalam branding, promosi dan pemasarannya,” ungkapnya.
Untuk 2 UMK makanan sendiri, sambung Tiara, salah satunya sudah mulai melek teknologi dengan sudah terdaftar di Go-food, Grab food, dan mempunyai instagram, untuk itu kelompoknya hanya membantu dalam bidang promosi saja dan membuatkan menu yang terbaru.
“Selain itu juga kami memberi pendampingan kepada setiap UMK yang ingin mendaftarkan produknya ke online shop, sehingga selain berjualan secara langsung mereka bisa menjual produknya secara online,” ulasnya.
Dengan diadakannya pendampingan kepada para UMK yang berada di rw tersebut, diharapkan terjadi perubahan yang signifikan terhadap penjualan/pemasaran terhadap produk yang mereka buat.
“Selain melakukan pendampingan terhadap UMK setempat, kami juga mengikuti kegiatan yang diselenggarakan oleh forum remaja daerah tersebut dan kegiatan dari kelurahan. Salah satu kegiatan yang diadakan oleh kelurahan yang juga melibatkan Wali Kota Cimahi yaitu Letkol Inf. (Purn.) Ngatiyana.,” Pungkasnya. (tiwi)