CIMAHI, WWW.PASJABAR.COM – Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTH) Provinsi Jawa Barat, Dadan Hidayat menyebut pelatihan bagi Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dinilai penting untuk terus dilakukan. Hal itu guna meningkatkan kualitas tanaman pangan agar terus bisa menggerakan perekonomian.
Diketahui, Jabar merupakan peringkat ketiga nasional dalam hal produksi padi. Selain itu, Jabar juga berkontribusi terhadap swasembada di Indonesia terutama padi sebesar 16,74 persen dari sekitar 9 juta ton angka nasional pada 2022 ini.
“Semua ini berkat kerja keras, para petugas pertanian salah satunya POPT yang bertugas melindungi tanaman dari serangan organisme pengganggu tumbuhan san mitigasi dampak perubahan iklim,” kata Dadan.
Dia menyebut, saat ini Jabar memiliki POPT sebanyak 525 oeang yang terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN) 76 orang, Calon ASN 20 orang, san tenaga harian lepas (THL) 429 orang yang tersebar di 627 wilayah kerja kabupaten/kota se-Jabar.
“Dalam melaksanakan tugasnya, para POPT ini melakukam kolaborasi dengan PPL, kelompok tani, kementerian pertanian, akademisi, serta stake holder terkait. Hal itu agar mereka pun memiliki pengalaman serta ilmu untuk swasembada pangan,” sahutnya.
Dadan mengakui, berbagai peristiwa yang terjadi saat ini seperti perang Ukraina dengan Rusia serta Pandemi Covid-19 menyebabkan inflasi global.
Oleh karena itu, lanjutnya, pelatihan POPT sangat diperlukan sebagai upaya untuk tetap bertahan ditengah inflasi global serta agar swasembada di Indonesia khususnya di Jabar masih tetap terkendali.
“Mengingat hal tersebut, tentunya peningkatan kompetensi POPO terutama POPT THL menjadi kebutuhan mendesak. Agar mereka siap bekerja secara profesional, handal, dan semangat terus mengawal pengamanan proses produksi pangan di tengah inflasi global,” bebernya.
Pelatihan Dapat Kuatkan POPT
Sementara itu Wakil Gubernur Jabar, Uu Ruzhanul Ulum mengatakan, pelatihan tersebut diharapkan mampu menguatkan kemampuan para POPT untuk berinovasi dan berkolaborasi. Jabar diakui Uu, memiliki hamparan tanah yang begitu subur sehingga menjadi suatu keuntungan bagi masyarakat untuk memanfaatkan termasuk para POPT.
“Terus berinovasi dan berkolaborasi. Sehingga kesejahteraan petani dan target swasemvada pangan di tahun 2022 dapat terwujud,” pesan Uu.
Diketahui, Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (DTPH) Provinsi Jawa Barat bersama Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Barat bersama menggelar pameran Perlindungan Tanaman dan Pelatihan Kompetensi Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POTP) di aula BPSDM, Jalan Kolonel Masturi, Kota Cimahi, Senin (22/8/2022). (put)