BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Tenaga kesehatan (nakes) yang terdiri dari dokter dan perawat di RSUD Cibabat Kota Cimahi, Jawa Barat menjalani vaksinasi booster kedua pada Senin (29/8/2022).
Nakes di RSUD Cibabat yang bisa divaksin booster kedua harus melewati waktu minimal 6 bulan dari vaksin pertama. Para nakes akan mendapatkan notifikasi dari PeduliLindungi untuk vaksin booster kedua.
Mereka sangat antusias pada pelaksanaan booster kedua ini, sebab hal itu dapat mencegah dan memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 di Kota Cimahi.
“Untuk hari ini ada 300 tenaga kesehatan yang di suntik booster kedua. Total ada 1.020 karyawan di RSUD Cibabat,” kata Kasi Pelayanan Medis RSUD Cibabat, dr.Lina Mulyani, Senin (29/8/2022).
“Mulai dari dokter, perawat, analis dan pekerja rumah sakit yang akan menjalani vaksinasi dosis ke empat yang dilakukan secara bertahap,” sambungnya.
Saat ini RSUD Cibabat merawat 10 pasien gejala Covid-19.
Dilansir dari ANTARA, Dokter spesialis paru, Fathiyah Isbaniah mengatakan vaksinasi dosis penguat (booster) kedua bagi tenaga kesehatan sangat tepat, karena dapat meningkatkan daya tahan tubuh dan memberikan perlindungan optimal dari risiko Covid-19.
“Pemberian booster kedua sangat tepat dalam rangka meningkatkan imunitas tubuh dan memberikan proteksi optimal dari risiko paparan virus,” kata Fathiyah.
Sementara itu, Ketua Divisi Infeksi RSUP Persahabatan itu menjelaskan bahwa kadar antibodi yang dibentuk karena infeksi alamiah atau karena vaksinasi dapat menurun setelah empat hingga enam bulan.
“Kalau dihitung pemberian booster pertama bagi kalangan tenaga kesehatan sudah lebih dari enam bulan, sehingga kemungkinan kadar antibodi sudah menurun,” katanya.
Pemberian booster kedua bagi tenaga kesehatan diharapkan dapat kembali meningkatkan kadar antibodi. (uby)