BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Kelompok 1 KKN Universitas Singaperbangsa Karawang melakukan Workshop Pemanfaatan Telur Keong Mas Menjadi Pupuk Organik Cari (POC) belum lama ini di Café Bumdes Desa Curug.
Workshop mengambil tema ‘’Membangun Desa Curug Menuju Desa Yang Melek Literasi, Numerisasi, Science Dan Teknologi’’.
Tujuan dilakukannya kegiatan ini untuk menambah wawasan kepada para Kelompok Tani agar bisa lebih memanfaatkan hama yang ada menjadi pupuk organic cair.
Pupuk organik cair dibuat menggunakan bahan bahan yang mudah didapatkan seperti saori saos tiram, micin, telur bebek, air, dan tentu saja telur keong mas.
Adapun pemateri yang hadir dalam workshop ini diantaranya Wakil Dekan Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang, Darso Sugiono, S.P., M.P selaku dan Mahasiswi Fakultas Pertanian Universitas Singaperbangsa Karawang, Huwaida Alifiah.
Selain itu, Kelompok 1 KKN di Desa Curug juga menghadirkan dosen pembimbing lapangan Kelompok 1, Iyan Rosita Dewi Nur, M.Pd , perwakilan GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani) H. Uming, Patriot Desa Curug, dan Putri Octa selaku delegasi perwakilan dari kelompok-kelompok KKN yang ada di Desa Curug untuk berpartisipasi dalam rangka acara Workshop Pemanfaatan Telur Keong Mas Menjadi Pupuk Organik Cari (POC).
Darso Sugiono, S.P., M.P mengatakan bahwa pembahasan materi penyuluhan sesuai permasalahan dan kebutuhan petani, di mana hama utama padi salah satunya keong mas yang menyerang pada fase vegetatif tanaman sampai umur padi 10 hari setelah tanam.
“Materi yang disampaikan kita fokus ke telur keong mas yang memang belum banyak masyarakat petani mengetahui potensi telur keong mas bisa dijadikan pupuk organik cair yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk,” tuturnya.
Adapun kondisi pada saat ini mengeluhkan biaya produksi budidaya padi salah satunya mahalnya pupuk bahkan sering terjadi kelangkaan pupuk.
“Hal ini tentunya petani harus berpikir lebih kreatif menemukan solusi untuk mengatasi hal tersebut, maka salah satu alternatifnya petani harus membuat pupuk sendiri yang berasal dari masalah yang ada disawah yaitu hama keong mas,” ungkapnya.
“Ternyata pada telur keong mas memiliki kandungan unsur hara makro dan mikro yang sangat dibutuhkan oleh tanaman padi, tentunya untuk bisa dimanfaatkan ada tahapan atau cara bagaimana telur keong mas tersebut bisa dijadikan pupuk yaitu dengan cara difermentasi dengan campuran beberapa bahan yang mudah didapatkan dan juga murah salah satunya dengan menambahkan micin,” tambahnya.
“Kenapa micin karena salah satu kandinganya adalah natrium yang sama sama terkandung juga pada telur keong mas,” imbuhnya.
Dimana natrium tersebut terang Darso kegunaanya bagi tanaman adalah dapat merangsang membukanya stomata sehinga unsur hara akan optimal diserap oleh tanaman dan proses metabolisme dalam tubuh tanaman akan bekerja secara maksimal dan pertumbuhan tanaman akan baik, sehingga diharapkan akan meningkatkan hasil produksi tanaman padi.
Sementara itu, perwakilan GAPOKTAN (Gabungan Kelompok Tani) H. Uming dengan senang hati mendukung program kerja Workshop Pemanfaatan Telur Keong Mas Menjadi Pupuk Organik Cair (POC) yang dilakukan oleh mahasiswa atau mahasiswi KKN Unsika untuk menciptakan inovasi terbaru bagi para petani dalam mengelola hama yang ada menjadi pupuk.
“Program kerja ini sangat bagus. Menjadi ilmu bagi saya beserta petani di yang asalnya tidak pernah tahu cara pemanfaatan Pupuk Organik Cair (POC) dengan bahan dari telur keong mas yang mana telur keong mas ada di area petani. Pokoknya sangat-sangat bermanfaat bagi para petani,” tandasnya. (*/tiwi)