JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM – Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui kebijakan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) terus mendorong program kerja sama perguruan tinggi di Indonesia dengan perguruan tinggi di negara lain.
Salah satunya, melalui Connect and Collaborate (C2) 2022 US – Indonesia Higher Education Forum yang digelar U.S. Agency for International Development (USAID). Hal itu guna memperkuat kerja sama bidang pendidikan di Indonesia dan Amerika Serikat (AS).
“Indonesia dan AS telah menjalin kerjasama sejak lama. Khususnya di bidang pendidikan,” kata Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek, Suharti pada Connect and Collaborate (C2) 2022 US – Indonesia Higher Education Forum yang dikutip dari laman kemdikbud.go.id, Kamis (20/10/2022).
“Kami menganggap Amerika Serikat sebagai salah satu mitra pembangunan terdekat Indonesia. Tidak hanya dalam pendidikan tinggi tetapi juga pendidikan menengah,” tambahnya.
5 Kebijakan Untuk Mendorong Kerja Sama Pendidikan dengan Negara Lain
Diketahui, Kemendikbudristek telah meluncurkan lima kebijakan untuk mendorong kerja sama antara perguruan tinggi Indonesia dengan perguruan tinggi dari negara lain. Di antaranya Matching Fund, Program Visiting Scholars, Program Magang dan Studi Independent Bersertifikat (MSIB), Emancipated Learning, program akreditasi penuh satu semester di luar kampus, beasiswa sarjana dan pascasarjana, dan pendirian Perguruan Tinggi Luar Negeri di Indonesia
Suharti juga menyampaikan bahwa Indonesia dan AS memiliki sistem pendidikan tinggi yang berbeda. Keduanya harus memahami sistem masing-masing terlebih dahulu sebelum memulai kemitraan.
“Dengan mengidentifikasi isu-isu inti, kebijakan saat ini, dan tantangan saat ini, kami tentu ingin menciptakan kemitraan yang lebih sukses dan saling menguntungkan,” tutur Suharti.
Suharti berharap melalui forum ini, Indonesia dan AS dapat memperluas jejaring kolaborasi di masa depan. “Saya yakin konferensi tatap muka seperti ini adalah salah satu cara paling efektif untuk memulai kemitraan,” ujar Suharti.
Amerika Serikat dan Indonesia Terus Perluas Kerja Sama Bilateral
Dalam kesempatan yang sama, Officer In Charge USAID Indonesia, Laura Gonzalez menyampaikan Amerika Serikat dan Indonesia akan terus memperluas kerja sama bilateral. Saling membantu dalam bidang pendidikan.
“Kami bangga bekerja sama dengan Indonesia untuk meningkatkan akses ke pendidikan berkualitas di AS, yang merupakan rumah bagi beberapa universitas terbaik di dunia,” ucapnya.
Laura merasa kagum, saat ini Kemendikbudristek memiliki komitmen yang tinggi untuk memperluas kerja sama dengan perguruan tinggi di luar negeri. Termasuk di Amerika Serikat.
“Kita semua di sini memiliki minat yang sama untuk meningkatkan keterampilan tenaga kerja Indonesia dan membantu lulusan Indonesia unggul dalam ekonomi digital saat ini,” kata Laura.
Connect and Collaborate (C2) 2022 US – Indonesia Higher Education Forum
Connect and Collaborate (C2) 2022 US – Indonesia Higher Education Forum merupakan forum yang dikuratori oleh USAID bersama LPDP, dengan peserta yang hadir sebanyak 150 orang. Terdiri dari perwakilan universitas, pejabat pemerintah, dan institusi dari AS dan Indonesia.
Melalui forum ini, para pemangku kepentingan di bidang pendidikan dari kedua negara, duduk bersama mendiskusikan cara memperkuat kerja sama.
“Mari manfaatkan sepenuhnya peluang ini. Ini adalah kesempatan kita untuk membangun koneksi dan mendapatkan masukan dan ide tentang bagaimana kita dapat bekerja sama untuk membantu siswa Indonesia mendapatkan pendidikan terbaik,” ucap Laura.
Laura berharap, forum ini merupakan awal dari beberapa kolaborasi dan diskusi baru tentang bagaimana terus meningkatkan kerja sama yang lebih erat. “Saya berharap dapat mempelajari peluang dan kemitraan baru dari acara ini,” ujar Laura.
Melalui beberapa program, Kemendikbudristek bekerja sama dengan USAID mendukung pendidikan dan pengembangan tenaga kerja. Seperti melalui program Accelerating Work Achievement and Readiness for Employment 3 (AWARE 3) yang mendukung peningkatan keahlian siswa-siswi di SMK.
Kemudian melalui program Mitra Kunci Workforce Development Initiative, Jadi Pengusaha Mandiri (JAPRI), Higher Education Partnership Initiative (HEPI), One Health Workforce – Next Generation (OHW-NG). Serta program baru TEMAN LPDP (Technical Management LPDP), kedua pihak terus mendorong peningkatan kualitas serta peningkatan kolaborasi di bidang pendidikan tinggi.
Hingga saat ini Indonesia dan Amerika Serikat telah menciptakan lebih dari 700 MoU aktif perguruan tinggi. Selain itu, Sejak tahun 2021, 221 siswa/penerima IISMA dari lebih 2.500 penerima IISMA di luar negeri tengah belajar di Amerika Serikat.
Di antaranya Arizona State University, Boston University Metropolitan College, Michigan State University, Penn State University, The University of Pennsylvania, College of Liberal and Professional Studies, dan University of California, Davis. Di samping itu, terdapat juga 300 program S3 yang didanai bersama oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi-Fulbright. (*/ran)