Bandung, WWW.PASJABAR.COM – Sehubungan dengan diselenggarakannya pertemuan para pemimpin parlemen negara Islam yang tergabung dalam Organisasi Kerja sama Islam (OKI) 2022 di Kota Bandung, sejumlah ruas jalan sekitar Asia Afrika akan ditutup selama 7 jam pada Selasa 25 Oktober 2022.
Hal ini disampaikan AKP Deden Juandi, KBO Satlantas Polrestabes Bandung kepada Humas Kota Bandung, Senin 24 Oktober 2022.
Ia menuturkan, hanya seputar radius Gedung Merdeka saja yang menjadi fokusnya, dimulai dari Jalan Tamblong.
“Penutupan jalan hanya dilakukan sehari yakni tanggal 25 Oktober 2022. Penutupan dilakukan di Jalan Asia Afrika, Sukarno, Homann, Cikapundung, dan Braga Pendek,” ujar Deden.
Penutupan Dilakukan Mulai Pukul 07.00-14.00
Rencananya penutupan dilakukan mulai dari pukul 07.00-14.00 WIB. Sebab kegiatan konferensi hanya dilakukan setengah hari di Gedung Merdeka.
“Kemudian para delegasi kembali ke Hotel Pullman untuk melanjutkan rapat di sana sampai selesai,” ucapnya.
Untuk jalur pengalihan arus, terutama di penutupan Jalan Tamblong, Deden memaparkan, pengguna jalan akan diarahkan lurus menuju Jalan Lengkong Besar dan Lengkong Kecil.
“Bagi yang dari arah timur Simpang Lima, kita arahkan ke Jalan Lengkong Besar atau Lengkong Kecil,” jelasnya.
Sedangkan, bagi para pengemudi yang datang dari arah utara, seperti Jalan Sumatra dan Tamblong akan diarahkan ke arah selatan.
“Kita akan arahkan ke selatan yaitu ke Jalan Ciater, Ibu Inggit Ganarsih, Pungkur, dan lainnya,” imbuhnya.
Dalam penutupan jalan esok hari, jumlah personil Satlantas yang diturunkan untuk memantau arus jalan sebanyak 212 orang.
“Kita juga di-back up dari Polda Jabar untuk pengamanannya. Ditambah dari fungsi yang lain di Polrestabes Bandung,” ungkapnya.
Deden mengimbau bagi seluruh masyarakat Kota Bandung, terutama para pengguna jalan yang akan melintasi Jalan Asia Afrika sekitar Gedung Merdeka agar bisa mencari jalan alternatif lain.
“Sehubungan dengan adanya kegiatan di Gedung Merdeka, akan ada penutupan Jalan Tamblong Asia Afrika yang mungkin sedikit menghambat perjalanan warga. Silakan gunakan alternatif yang tadi atau bisa mencari alternatif jalan lain yang lebih efisien,” imbaunya. (*/Nis)