Bandung, WWW.PASJABAR.COM – Observatorium Albiruni Universitas Islam Bandung (Unisba), Selasa (08/11/2022). Melakukan pengamatan gerhana bulan total, namun terkendala kondisi cuaca yang mendung, Akibatnya Puncak Gerhana pada Pukul 17:59 tidak terlihat.
Menurut Wakil Kepala Observatorium Albiruni Unisba, Fahmi Fatwa mengatakan, akan sulit memantau gerhana bulan total jika melihat cuaca langit Bandung yang diselimuti awan pekat.
“Pantauan kondisi cuaca kita akan sulit mengamati bulan, posisi bulan sudah terbit tapi terhalang awan,” kata Fahmi Fatwa
Lebih lanjut Fahmi menjelaskan jika pengamatan masih tetap akan dilakukan hingga pukul 19.59 WIB. Mahasiswa Unisba juga tampak masih memadati Observatorium Albiruni.
“Sampai 19.59 WIB masih melakukan pengamatan, siapa tau posisi awan bagian ufuk (terlihat),” kata Fahmi
awalnya Observatorium Albiruni akan melakukan pengamatan dengan tiga buah teropong yakni dua teropong digital dan satu teropong manual yang kemudian visualnya disiarkan langsung di Masjid Al-Asy’ari Unisba.
“Tadinya mau via zoom terus di live kan ke masjid. Jadi salat gerhana tetap dilasanakan, satu tempat bisa mengamati maka itu kita pahami sebagai fenomena,” kata Fahmi
Meskipun gerhana bulan total tidak terlihat, Solat gerhana tetap dilakukan. Hal ini karena dibeberapa wilayah sudah tampak terlihat gerhana bulan.
” Meskipun gerhana bulan total tidak terlihat, solat gerhana tetap dilakukan karena disebagian wilayah sudah terlihat gerhana bulan total. ” Kata Fahmi
Seperti diketahui cuaca Kota Bandung sejak tadi siang, diselimuti kabut tebal dan berawan. Sehingga Fenomena gerhana bulan total tidak bisa disaksikan langsung. (Uby)