Bandung, WWW.PASJABAR.COM – Berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung dalam menurunkan angka stunting. Mulai dari Pemberdayaan Perbaikan Pola asuh, Pola makan, hingga pembentukan Satgas ODF (Open Defecation Free) juga Tanginas.
Kali ini, Pemkot Bandung Kembali menghadirkan Pemberdayaan Keluarga Tanginas (Tanggap Stunting dengan Pangan Aman dan Sehat). Keluarga Tanginas dibentuk Pemkot sebagai upaya Pemkot dalam rangka menurunkan Angka Stunting.
“Gerakan Bandung Tanginas Ini memberikan pengetahuan mengenai pangan aman dan sehat bagi keluarga yang terindikasi Stunting, ada empat jenis sasaran, yakni ibu hamil, ibu menyusui, anak di Bawah dua tahun dan balita,”jelas Ketua TP PKK Kota Bandung, Yunimar Yana Mulyana saat peluncuran Pemberdayaan Keluarga Tanginas, Rabu 16 November 2022.
Selain pelatihan pemberdayaan yang diikuti 151 Kader PKK di tingkat Kelurahan di Kota Bandung, dalam acara ini diberikan pelatihan Budikdamber (Budidaya Ikan Dalam Ember) dan paket tanaman dalam rangka pemberdayaan Keluarga Tanginas.
“Kegiatan ini dapat menjadi pemantik agar kader PKK bisa memberikan teladan. Lebih jauhnya menjadi upaya penurunan angka stunting di Kota Bandung. Dengan begitu, anak anak di Kota Bandung menjadi generasi emas,” tutur Yuni.
Fokus Pada Penanganan Stunting
Sementara Itu, Kepala Baznas Kota Bandung, Akhmad Roziqin mengatakan, Pemberdayaan Keluarga Tanginas akan fokus pada penanganan 755 keluarga stunting di 15 kelurahan lokus stunting.
“Program ini akan berjalan berkesinambungan. Baznas sangat bahagia bisa berkontribusi dalam pembangunan di Kota Bandung khususnya di bidang sesehatan,” jelas Akhmad.
Akhmad mengatakan, Baznas Kota Bandung akan terus konsisten membantu Pemkot Bandung. Untuk itu dirinya mengajak warga untuk bersama sama berkontribusi mengakselerasi Pembangunan.
“Kita bergerak terus, insyaallah, kita siapakan 10 persen dari total penghimpunan. Misalnya target minimalis Rp24 miliar, maka dari itu akan kita alokasikan untuk kesehatan, ” kata Akhmad.
Berdasarkan data e-PPGBM tahun 2021 tercatat sebanyak 7.568 atau 7,59 persen balita yang mengalami stunting di Kota Bandung.
Sejak 2019 Pemkot Bandung bekerja sama dengan Baznas untuk menyediakan makanan siap santap bergizi di 15 kelurahan lokus stunting. Program ini terus bertambah hingga 2021, sebanyak 151 kelurahan telah tersasar Bandung Tanginas. (*/Nis)