BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Persib Bandung hanya menuai skor 1-1 saat melawan Dewa United dan membuat rekor lima kemenangan terhenti. Tapi ada yang lebih parah dari itu, dua pemain Persib mengalami cedera.
Zalnando diketahui mengalami dislokasi kaki kiri dan mengharuskannya dibawa ke rumah sakit. Lalu ada Febri Hariyadi yang mengalami cedera hamstring.
Bahkan akibat cedera yang dialami Zalnando, Persib harus bermain dengan 10 pemain karena slot pergantian pemain sudah habis. Hal itu membuat upaya meraih kemenangan bertambah sulit hingga skor berakhir 1-1.
Bagi striker Persib David da Silva, momen melawan Dewa United itu disebut sebagai yang terburuk. Ia tak pernah mengalami situasi seperti itu saat menjalani karier sebagai pesepakbola.
“Ini pengalaman terburuk dalam karier saya. Di pertandingan ini, apa yang terjadi kepada teman-teman saya dalam satu pertandingan merupakan suatu pengalaman yang tidak bisa saya sampaikan di sini (kengeriannya),” kata David da Silva.
Ia mengaku sedih melihat apa yang dialami Zalnando dan Febri. Tak hanya David, kesedihan juga dirasakan seluruh elemen di tim.
“Bagaiamana perasaan saya, tentunya saya benar-benar sedih, baik teman-teman, termasuk coach juga sangat sedih dan sangat terpukul dengan kondisi ini,” jelas David da Silva.
Kini, para pemain berusaha bangkit dan kembali ke jalur kemenangan dalam laga-laga selanjutnya. Di saat bersamaan, dorongan semangat diberikan bagi mereka yang cedera.
Namun ia mengaku tak bisa memaparkan kondisi internal Persib saat ini setelah para pemain tahu apa yang dialami Zalnando, termasuk Febri. Ia tak kuasa menyampaikannya.
“Yang bisa kita lakukan, kita hanya mendukung memberikan dorongan motivasi kepada Zalnando, Febri, kepada semua, untuk mencoba mengangkat mereka bahwa ini bisa terjadi pada siapa saja,” ungkap David.
“Tetapi yang penting adalah bagaimana memberikan motivasi terhadap mereka supaya bangkit lagi kemudian kariernya kita bantu lagi supaya tetap baik dan itu yang bisa saya sampaikan. Tapi mohon maaf saya tidak bisa menjelaskan kondisi tim,” pungkas David da Silva. (ars)
