BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum mengharapkan komitmen Kabupaten/Kota dalam upaya penurunan stunting di wilayah Jabar.
Uu Ruzhanul Ulum melibatkan pemerintah kota, pemerintah kabupaten dan banyak elemen termasuk organisasi masyarakat untuk ikut ambil bagian. Mengingat persoalan stunting merupakan persoalan bersama.
Dia menyebut para Bupati dan Wali Kota sudah ditempatkan sebagai ketua di tim percepatan penurunan stunting di wilayah setempat.
Uu menilai perlu dilakukan perbaikan pelaksanaan pendampingan masyarakat. Tak hanya melalui posyandu, PKK tapi juga melibatkan bidan, perawat bahkan kiai, ustadz dan ustadzah.
“Terutama akan urgensi stunting yang bisa berpengaruh terhadap masa depan generasi. Bahwa 4 kabupaten kota di Jawa Barat masih berstatus merah dengan prevalensi sangat tinggi diatas 30 persen dengan jumlah balita stunting mencapai 968.148 jiwa,” katanya.
“Keempat wilayah tersebut adalah kabupaten Garut, Cianjur, Bandung dan Kota Cirebon. Merujuk ketentuan WHO, batas maksimal stunting adalah 20 persen atau satu per lima dari jumlah total anak balita,” imbuhnya.
Uu menambahkan untuk prevalensi balita stunting di Jabar mencapai 24,5 persen pada 2021. “Dari upaya yang sudah dilakukan sejak 8 tahun lalu, stunting menurun secara konsisten,” pungkasnya. (uby)