CLOSE ADS
CLOSE ADS
PASJABAR
Selasa, 20 Mei 2025
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
No Result
View All Result
PASJABAR
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home HEADLINE

Dosen Unpad Beberkan Fakta Sosiologis dari Viralnya Lato-lato

Nissa Ratna
9 Januari 2023
FOTO : Isi Liburan Sekolah dengan Permainan Latto-latto
Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

Bandung, WWW.PASJABAR.COM – Permainan Lato-lato kini tengah digandrungi oleh anak-anak, dibalik viralnya permainan ini ternyata terdapat Fakta Sosiologis bagi anak-anak yang memainkannya.

Fakta ini diungkap oleh Ketua Program Studi Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Padjadjaran Dr. Hery Wibowo, S.Psi., M.M., ia mengungkapkan beberapa fakta sosiologis dari permainan lato-lato.

Permainan tradisional ini ternyata ada sejak 1990-an dan kini kembali populer dimainkan oleh anak-anak di Indonesia.

Menurut Hery, secara umum, permainan lato-lato menjadi momentum terbaik bagi orang tua untuk “sedikit” melepaskan anak dari ketergantungan bermain telepon seluler.

Dengan demikian, anak menjadi sedikit terhindar dari potensi negatif yang bisa dialami ketika terlalu banyak bermain gawai.

“Ini juga momentum terbaik untuk membangun ‘growth mindset’ dengan penekanan bahwa proses itu pending, tidak ada sukses instan, dan berlatih akan membawa hasil,” kata Hery.

8 Fakta Sosiologis Permainan Lato-Lato

Hery menjelaskan, ada delapan fakta sosiologis terkait permainan lato-lato.

Pertama, lato-lato mampu membangun interaksi sosial. Berbeda dengan permainan berbasis perangkat seperti HP, tablet, atau perangkat lainnya, lato-lato lebih menyenangkan untuk dimainkan bersama-sama.

Baca juga:   Siswa di Kota Bandung Dilarang Bawa Lato-lato ke Sekolah

“Artinya, inilah ajang membangun interaksi sosial dari generasi Z yang sering disebut generasi ‘alien’ karena suka menyendiri dan generasi rebahan. Tanpa terasa kohesi sosial antar anak-anak mulai terbangun,” kata Hery.

Fakta kedua, lato-lato mampu membangun identitas sosial dan konsep diri yang positif. Secara tidak langsung, anak yang memainkan lato-lato akan berusaha menunjukkan kemahirannya di depan sebayanya.

Hery memaparkan, ini bisa menjadi lahan positif bagi anak untuk membangun konsep diri positifnya, karena mereka memiliki “wahana” untuk menunjukkan kebisaannya yang belum tentu dimiliki anak-anak lain di lingkungan sosial permainannya.

Fakta ketiga, menjadi magnet “Fear of Missing Out” atau FOMO. Hery menjelaskan, FOMO menjadi salah satu karakteristik kuat dari generasi Z berdasarkan analisis para ahli.

Generasi Z yang lahir dari tahun 1995-2012 ini selalu takut dikatakan “ketinggalan zaman”, sehingga mereka berlomba mengejar apapun yang sedang viral.

Baca juga:   Pakar Unpad Sebut Bukan Sesar Lembang yang Perlu di Khawatirkan

Fakta keempat, lanjutnya, lato-lato mampu mewadahi karakter generasi Z sebagai generasi “do it yourself”. Permainan ini dengan segala kesederhanaannya mampu mendorong pemainnya melakukan ragam inovasi saat memainkan dan menikmatinya.

Melalui ini, kapasitas kreativitas anak dapat terus berkembang dengan cara menyenangkan.

Fakta kelima, alternatif membangun hubungan sosial yang menyenangkan bagi orang tua dan anak.

“Momentum memainkan lato-lati dapat menjadi waktu berkualitas bagi anak dan orang tua, sekaligus wahanan pemahaman nilai-nilai positif dan sarana orang tua mengapresiasi kelebihan sang anak, sehingga anak makin merasa berharga. Ini penting bagi tumbuh kembangnya kelak,” paparnya.

Fakta keenam, potensi panjat sosial (pansos). Di era media sosial, “popularitas di dunia sosial” seakan menjadi level atau status sosial alternatif di luar dunia nyara. Kemahiran memainkan lato-lato dapat menjadi wahanan pansos bagi pemainnya.

Fakta ketujuh, aktivitas bermain lato-lato dapat menjadi stress healing bagi sang anak untuk rehat sejenak dan mengisi energi untuk kembali siap melakukan aktivitas akademik sekolah yang kerap kali memiliki jadwal yang padat.

Baca juga:   Evaluasi PON 2024: Jokowi Ingin Kualitas Penyelenggaraan Ditingkatkan

Fakta terakhir, lato-lato mampu memberikan pengaruh ekonomi positif bagi penjual dan produsennya.

Dengan harga yang relatif terjangkau, permainan ini dapat dengan mudah dimiliki oleh semua orang.

Dampak

Kendati memiliki berbagai fakta sosiologis, di sisi lain, permainan ini memiliki berbagai dampak yang bisa timbul.

Hery mengungkapkan, fakta tersebut akan menjadi negatif apabila anak-anak ataupun orang tua tidak bisa mendukung dan mengaturnya.

Beberapa dampak tersebut di antaranya mengurangi waktu belajar atau mengerjakan tugas karena ketagihan bermain, potensi melahirkan rasa rendah diri jika tidak berhasil memainkannya, hingga tidak pekanya orang tua terhadap keberhasilan anaknya dalam bermain lato-lato.

Selain itu, anak juga perlu waspada saat bermain permainan ini. Ayunan bola yang kuat dan tidak terkontrol dengan baik berpotensi membentur ke bagian tubuh pemainnya, seperti mata, hidung, ataupun kepala.

“Sehingga diperlukan fokus dan konsentrasi penuh dalam memainkan, agar tidak membahayakan pemain maupun teman-teman disekitarnya,” ujarnya. (*/Nis)

Print Friendly, PDF & Email
Editor: Nissa Ratna
Tags: dosen unpadlato-lato


Related Posts

Siswa di Kota Bandung Dilarang Bawa Lato-lato ke Sekolah
HEADLINE

Siswa di Kota Bandung Dilarang Bawa Lato-lato ke Sekolah

10 Januari 2023
FOTO : Isi Liburan Sekolah dengan Permainan Latto-latto
HEADLINE

FOTO : Isi Liburan Sekolah dengan Permainan Latto-latto

5 Januari 2023
Dosen Unpad menanggapi fenomena Citayam Fashion Week.
PASPENDIDIKAN

Dosen Unpad Sebut Citayam Fashion Week Bisa jadi Sesuatu yang Bernilai

26 Juli 2022

Recommended

Hotel Gino Feruci Jadi Rumah Singgah ODP Kota Bandung

5 tahun yang lalu
pasundan

Aweuhan Pasundan: Bagian II Sosial Budaya “Sunda Dituntut Konsisten”

9 bulan yang lalu
5 Opsi Pengganti Erik Ten Hag Jika Dipecat MU

Manfaatkan Musibah Everton, MU Incar Branthwaite dan Onana

1 tahun yang lalu
BTS Meal McDonald’s Bakal Hadir di 50 Negara

BTS Meal McDonald’s Bakal Hadir di 50 Negara

4 tahun yang lalu

Categories

  • CAHAYA PASUNDAN
  • HEADLINE
  • PASBANDUNG
  • PASBISNIS
  • PASBUDAYA
  • PASDUNIA
  • PASFINANSIAL
  • PASGALERI
  • PASHIBURAN
  • PASJABAR
  • PASKESEHATAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASOLAHRAGA
  • PASPENDIDIKAN
  • PASTV
  • PASVIRAL
  • RUANG OPINI
  • TOKOH
  • Uncategorized
No Result
View All Result

Trending

peretasan situs PeduliLindungi
HEADLINE

Respons Kemenkes soal Dugaan Peretasan Situs PeduliLindungi

20 Mei 2025

WWW.PASJABAR.COM - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merespons isu dugaan peretasan situs PeduliLindungi yang dialihkan ke laman judi online....

pemenang indonesian idol

Shabrina Leanor Berhasil Jadi Pemenang Indonesian Idol Tahun Ini

20 Mei 2025
olimpiade sains nasional indonesia

Olimpiade Sains Nasional Indonesia 2025 Akan Digelar, Simak Infonya!

20 Mei 2025
Bagnaia Tantang Marquez di MotoGP Thailand 2025

Pernat: Bagnaia Masih Aman di Ducati

19 Mei 2025
Arsenal Siap Beri Guard of Honour untuk Liverpool

Arsenal Runner-Up Lagi, Arteta: Mimpi Belum Padam!

19 Mei 2025

Highlights

Pernat: Bagnaia Masih Aman di Ducati

Arsenal Runner-Up Lagi, Arteta: Mimpi Belum Padam!

AC Milan Gagal Tampil di Eropa, Musim Suram Terulang

Duel Scudetto: Napoli dan Inter Berebut Gelar Hingga Akhir

Wamenparekraf Apresiasi Program Bandung Punya Cerita

Guru Besar FK Unpad Kritik Menkes Lewat Maklumat Padjadjaran

PASJABAR

© 2018 www.pasjabar.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Alamat Redaksi & Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI

© 2018 www.pasjabar.com

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.