BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Tidak afdol rasanya jika di Tahun Baru Imlek tidak makan kue keranjang atau yang biasa disebut nian gao. Kue keranjang adalah sebuah kue tradisional untuk perayaan Imlek. Kue ini dipergunakan sebagai sesaji pada upacara sembahyang leluhur bahkan sebagai makanan khas untuk disajikan maupun dibagikan.
Di Kota Bandung sendiri terdapat perajin kue keranjang legendaris yang sudah memproduksi sejak tahun 1940. Perajin kue keranjang atau yang masyarakat biasa dikenal dodol China ini banjir orderan setiap tahunnya.
Kue keranjang Tekkie TQ namannya. Sejak 1940-an kue keranjang legendaris ini tidak pernah merubah atau menambah bahan baku lainnya. Sehingga rasanya pun memiliki cita rasa yang khas.
Kue keranjang Tekkie TQ ini sendiri hanya memproduksi satu kali dalam setahun. Yakni saat menjelang Tahun Baru Imlek saja. Sebab, kue berbahan dasar tepung beras dan gula merah ini memiliki filosofi unik. Tekstur nya yang lengket dianggap dapat membawa hubungan keluarga menjadi harmonis.
Pengusaha kue keranjang di kawasan Pajagalan Kota Bandung mulai kebanjiran orderan saat menjelang Hari Raya Imlek. Bahkan pasca pandemi pengusaha kue keranjang mendapatkan omzet berkali-kali lipat dari biasanya.
“Usaha kue keranjang Tekki TQ di Bandung ini diproduksi turun temurun dan masih memiliki banyak pelanggan hingga saat ini,” kata Perajin Kue Keranjang Tekki TQ, Vincent Ruslianto.
Tingginya pesanan kue keranjang membuat perajin menambah jumlah produksi. Dalam sehari penjual bisa memproduksinya sebanyak 2 ton hingga lebih. (uby)