BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Bandung Anhar Hadian mengingatkan warga Kota Bandung untuk berhati -hati membuang limbah diapers.
“Warga saat ini sebagian besar hanya tahu membuang diapers ini hanya dibungkus pelastik saja. Kami perlu bertahukan kepada warga jika car aitu salah,” ujar Anhar, Senin (3/4/2023).
Dijelaskannya, fases yang terdapat pada diapers tidak dibersihkan, berpotensi mencemari lingkungan.
“Jadi, feses ini berpotensi mencemari air tanah. Yang pada gilirannya bisa mengakibatkan munculnya berbagai penyakit, salah satunya Polio, ” Papar Anhar.
Untuk itu, lanjut Anhar, jika akan membuang diapers, seharusnya feses nya dibuang dulu ke septictank.
Menurut Anhar, hal ini mungkin saja terjadi pada warga Purwakarta yang terkena Polio.
“Karena, di purwakarta sudah IDF semua, artinya semua limbah air kotor audah masuk ke septictank. Namun, pada kenyataannya masih ada warganya yang terkena polio, ” terang Anhar.
Sebenarnya, lanjut Anhar setiap tahun semua kabupaten kota harus melakukan surveilance, termasuk di Kota Bandung. “Beruntung di Kota Bandung tidak ditemukan kasus positif polio, ” tambahnya.
Anhar menegaskan, dengan ditemukannya kasus polio di Purwakarta, pihaknya lebih gencar melakukan traching. Pasalnya, target pemberian vaksin polio di sekitarnya harus minimal 2 juta orang.
“Di kota Bandung sendiri target pemberian vaksin polio sekitar 187.076 orang anak, ” katanya.
Jadi, pemberian vaksin ini dilakukan serentak di posyandu dan puskesmas. Untuk ciri-ciri anak yang terkena polio, Anhar mengatakan ciri umumnya adalah lumpuh tiba-tiba.
“Jadi kalau tiba-tiba ada anak usia dibawah 15 tahun jatu dan lumpuh, harus langsung dicek apakah polio atau bukan, ” tuturnya.
Anhar mengatakan, mendapatkan vaksin polio ini adalah wajib. Mengingat hingga sekarang belum ditemukan obat polio.
“Jadi yang bisa dilakukan adalah pencegahan dengan memberikan vaksin, ” tambahnya.
Menanggapi hal ini, Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengajak seluruh warga Kota Bandung yang memiliki anak berusia di bawah 15 tahun untuk mendapatkan vaksin polio.
“Ini sifatnya wajib ya, dan dalam setahun ini diberikan sebanyak 2 kali. Bulan ini dan nanti Mei, ” terangnya.
Yana mengatakan warga tidak usah khawatir karena vaksin ini diberikan dengan cara ditetes, bukan disuntikan. “Jadi pemberian vaksin ini, aman ya, ” tegasnya. (Put)