PASJABAR

BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Program Pascasarjana Universitas Pasundan (Unpas) menggelar sidang terbuka Promosi Doktor Ilmu Sosial Bidang Kajian Ilmu Administrasi Publik, Ari Safrizal Wildan pada Senin (17/4/2023).

Acara yang berlangsung di Aula Mandalasaba dr. Djoenjoenan Lantai V Gedung Paguyuban Pasundan, Jalan Sumatra No. 41 Kota Bandung ini diketuai oleh Rektor Unpas Prof. Dr. Ir. H. Eddy Jusuf Sp, M.Si., M.Kom., IPU.

Adapun disertasi yang disidangkan pada promosi Doktor Ilmu Sosial ini berjudul Strategi Peningkatan Kinerja Aparatur Pemerintah Pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat.

Ari menjelaskan peningkatan kinerja pegawai adalah hal terpenting dalam suatu organisasi karena pegawai tersebut memberikan tenaga, bakat, kreativitas dan usaha mereka kepada organisasi, akan tetapi strategi peningkatan kinerja pegawai pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat belum efektif.

“Hal tersebut dapat dilihat dari hasil LKIP, masih ada beberapa capaian kinerja dalam sasaran strategis yang belum tercapai, dan kurangnya kinerja pegawai pada pelaksanaan tugas dan kewajibannya sebagai aparatur negara yang mengakibatkan pelayanan kurang efektif,” katanya.

Ari mengatakan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis bagaimana strategi yang efektif dalam peningkatan kinerja aparatur pemerintah pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat.

Hasil Penelitian

Ari menerangkan hasil penelitian yang diperoleh adalah bahwa Strategi Peningkatan Kinerja Aparatur Pemerintah pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat yang diterapkan belum efektif.

“Sesuai dengan teori Schuler dan Jackson (2006), yaitu meningkatkan kinerja melalui Dorongan Positif yang melibatkan penghargaan positif untuk meningkatkan kinerja, program disiplin positif melalui penggunaan presensi Kehadiran Mobile (KMOB), program bantuan pegawai, manajemen pribadi dan hukuman,” jelasnya.

Menurutnya, faktor penghambat peningkatan kinerja aparatur pada Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat, yaitu faktor kelemahan (weakness) diantaranya yaitu motivasi pegawai yang rendah dan kemampuan aparatur dalam penggunaan teknologi masih terbatas. Faktor ancaman (threat) yaitu Gencarnya gerakan organisasi yang tidak pancasilais dan Kemampuan SDM dalam menguasai teknologi terbatas.

Strategi terpilih yang layak dilaksanakan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat dalam meningkatkan kinerja aparatur pemerintah di Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Provinsi Jawa Barat yaitu strategi agresif dengan meningkatkan kinerja pegawai yang menitik beratkan pada upaya pengembangan Sumber daya manusia yaitu melalui pengkajian potensi sumber daya aparatur dan peningkatan kemampuan dalam diri sehingga kreatif dan inovatif.

“Pembagian kerja Sesuai job diskriptif, dengan SOP kerja yang rinci dan detail, serta penempatan pegawai sesuai gelar, pangkat dan kemampuan,” ujarnya.

IPK Ari Safrizal Wildan sebelum sidang terbuka adalah 3.63 dan IPK sidang terbuka 3.74 . Berdasarkan hasil sidang tersebut, Ari Safrizal Wildan dinyatakan lulus dengan IPK akhir 3.65 dengan yudisium sangat memuaskan.

Kesan Ari Safrizal Wildan Selama Kuliah di Pascasarjana Universitas Pasundan

Ari mengaku selama berkuliah di Pascasarjana Unpas bisa memiliki banyak saudara-saudara baru. Dia pun sangat bangga berkuliah di Pascasarjana Unpas pada program Doktor Ilmu Sosial Bidang Kajian Administrasi Publik.

“Saya mempromosikan kepada rekan-rekan di kantor saya bahwa jika ingin melanjutkan S3 lebih baik di Pascasarjana Unpas,” ajaknya.

Ari berharap semoga Pascasarjana Unpas ini menjadi universitas terbaik di Indonesia. (ran)