JAKARTA, WWW.PASJABAR.COM — Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah ungkap salah satu kunci dalam menghadapi tantangan bidang ketenagakerjaan di era industri 4.0.
Menaker menilai bahwa soliditas antara organisasi pekerja, organisasi pengusaha, dan pemerintah dapat menjadi salah satu kunci hadapi tantangan bidang ketenagakerjaan.
“Saya meyakini lewat kekompakan dan soliditas ini tantangan-tantangan di bidang ketenagakerjaan kita bisa lalui bersama-sama,” ujar Menaker saat Puncak Perayaan Hari Buruh Internasional secara daring, Senin (1/5/2023).
Dilansir dari ANTARA pada Selasa (2/5/2023), Ida menyebut, tantangan dunia ketenagakerjaan di era industri 4.0 semakin berat. Industri 4.0 telah membuka peluang terciptanya profesi baru, namun di sisi lain banyak profesi lama yang telah mulai tergerus.
Perubahan Besar Terjadi pada Jenis Pekerjaan
Sementara itu, lanjut dia, juga terjadi perubahan besar pada jenis pekerjaan, karakter pekerjaan, maupun skill yang dibutuhkan oleh dunia usaha di era transformasi digital ini.
Di tengah industri 4.0, lanjut dia, penyesuaian pola kerja dan pengelolaan usaha merupakan salah satu solusi menghadapi tantangan dunia ketenagakerjaan di era industri 4.0.
“Situasi menuntut kita untuk berubah dan melakukan penyesuaian pola kerja, pengelolaan usaha dari tradisional menjadi digital sebagai solusi untuk mempertahankan keberlangsungan usaha,” tuturnya.
Oleh karena itu, ia mengatakan dibutuhkan kekompakan soliditas untuk menjawab tantangan tersebut
Ida mengatakan kekompakan dan soliditas terbukti dapat melewati masa-masa sulit Indonesia dalam dua setengah tahun terakhir.
“Kita bisa melewati bersama-sama pandemi Covid-19 sehingga pada bulan Desember 2022 bapak presiden telah secara resmi menghentikan pemberlakuan PPKM,” katanya. Selain itu, lanjut dia, situasi pandemi telah memberikan kesempatan kepada bangsa Indonesia untuk dapat bersama-sama melakukan perbaikan diri serta menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang kuat dan tangguh.
“Tantangan yang akan datang mungkin akan semakin berat tapi saya yakin dan percaya dengan soliditas kebersamaan, sinergi kita bisa menghadapi segala bentuk tantangan yang akan datang,” ucapnya.
Menurutnya, kekompakan dan soliditas itu dapat diwujudkan dalam kelembagaan hubungan industrial yaitu melalui forum Lembaga Kerja Sama (LKS) Tripartit Nasional maupun melalui dewan pengupahan nasional sebagai lembaga resmi di bidang ketenagakerjaan.
Total Buruh yang Menjadi Anggota Serikat Pekerja
Dalam kesempatan itu, Ida juga menyampaikan bahwa total buruh yang menjadi anggota serikat pekerja sebanyak 4,2 juta orang. Jumlah keanggotaan serikat pekerja itu dinilai masih rendah ketimbang jumlah buruh di Tanah Air.
“Artinya masih banyak sekali pekerja buruh kita yang masih belum bergabung dengan konfederasi maupun federasi,” ujarnya.
Sebelumnya, Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah menilai peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day dapat dijadikan momentum untuk meningkatkan sinergi elemen ketenagakerjaan.
“Peringatan ini merupakan momentum untuk meningkatkan rasa persaudaraan, kebersamaan, soliditas, sinergi elemen ketenagakerjaan yang terdiri dari unsur pemerintah, organisasi pekerja, dan pengusaha,” ujar Menaker saat Puncak Perayaan Hari Buruh Internasional yang diikuti secara daring di Jakarta, Senin.
Ia menambahkan perayaan May Day 2023 yang bertema “Merajut Kebersamaan di Hari yang Fitri” sejalan dalam suasana Idul Fitri yang diharapkan juga dapat menjadi semangat kebersamaan hingga waktu mendatang.
“Semangat kebersamaannya itu tidak hanya karena May Day dilaksanakan di suasana Idul Fitri. Tapi suasana terus kita isi 11 bulan yang lainnya, rasanya indah sekali kalau kita bisa mengambil spirit Idul Fitri itu untuk sama-sama menghadapi segala tantangan ketenagakerjaan,” tuturnya. (ran)