BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM– Mahasiswa Universitas Pasundan Fakultas Hukum semester VIII Pikri Pirdaus memiliki semangat yang tinggi untuk berkontribusi bagi negara.
Ia pun berniat untuk menjadi calon legislatif DPR RI dapil XI Jawa Barat (Kab.Garut, Kab. Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya) pada pemilihan legislatif 2024 mendatang.
Pemuda yang juga akrab disapa Jang atau Balee ini bercerita bahwa ia tertarik menjadi anggota legislatif, karena sebagai pemuda ia senang dengan kompetisi yang berdampak baik bagi diri dan orang lain. Apa lagi yang berdampak untuk memajukan atau membangun bangsa dan negara Indonesia.
“Dengan begitu, saya sebagai generasi muda yang tentunya memiliki semangat juang dan kekuatan kreativitas ini tertarik untuk menciptakan perubahan yang lebih baik dan maju,” terangnya kepada PASJABAR, Kamis (18/5/2023).
Ia bercerita bahwa saat SD, ia ingin menjadi presiden dan saat SMP ingin menjadi bupati.
“Hal ini karena ibu saya pas saya kecil kalo lagi nyuapin makan atau makan bareng sering di doakan begini “ sing sholeh kasep, sing jadi sing bisa mangfaat kanggo ngabela nagara jeung agama”. Begitu doanya,” tuturnya.
“Saat di bangku SMP, saya sering ditepak pundak dan diusap-usap kepala oleh alm. Ibu mimin guru sejarah islam yang saya sampai saat ini ucapannya saya ingat, kurang lebih begini kata beliau :” ieu Ketua Kelas teh ngaranna jiga bupati garutnya! Sok engke mah sing jadi bupati atau sing jadi anggota dewan, sing jadi pejabatnya ceng, tapi kade ulah nurutan pikri nu saacanna. sing jujur tur junun!”. Nah mungkin itu juga menjadi faktor untuk tertarik nyaleg,” ungkapnya.
Kendati sempat mengalami keraguan untuk melanjutkan cita-citanya, namun kemudian keinginannya itu tumbuh kembali.
“Saat dari SMA kelas 3 hingga perguruan tinggi semester 2. Sejak saya tau karakter politik indonesia ini seperti apa, membuat saya menjadi tidak bergairah untuk nyaleg. Tapi saya tetap memiliki niat baik, kalau pun profesi saya sebagai pengusaha, saya ingin bermanfaat bagi banyak orang,” ungkapnya.
“Namun seiring berjalannya waktu, entah kenapa saya selalu diberikan jalan oleh Allah untuk bisa kenal dengan orang-orang politik. Sehingga agenda atau program yang dijalankan oleh orang-orang politik itu saya bisa ikut serta untuk membantu atau menjadi bagian untuk memeriahkan atau menyukseskan acaranya. entah kenapa juga Allah selalu memberi jalan kepada saya untuk menyukai berita seputar politik dan agenda atau program orang politik sehingga saya normal dong jika kesal kalau melihat ada oknum pemerintah yang berkhianat kepada diri sendiri, rakyat, dan Tuhannya,” paparnya.
Pikri mengatakan bahwa ia selalu mengirim surat audensi jika ada yang dirasa harus disampaikan dan berkomentar di kolom komentar akun pemerintah untuk berkolaborasi atau menyampaikan aspirasi demi kepentingan rakyat.
“Saya juga pernah ikut dalam aksi memperjuangkan keadilan dengan teman mahasiswa. Namun pada akhirnya tidak ada perubahan yang signifikan,” jelasnya.
Dari itu, ia menjadi bergairah dan tertarik kembali itu pada semester IV.
“Bercermin kepada jiwa patriotismenya bapak prabowo yang mungkin bukan rezekinya beberapa kali kalah dalam pemilihan presiden namun tak pernah patah semangat di umur yang mungkin seharusnya bersantai dan mengurus diri saja. Namun saya salut kepada beliau selalu ingin memberikan yang terbaik untuk negeri ini, dan terbukti bahwa dimasa tuanya ini beliau ingin terus memberikan apa yang dia punya dan selalu ingin berbakti kepada bangsa dan negara,” paparnya.
“Lalu saya juga menjadi tertarik dan termotivasi oleh pak jokowi yang lahir dari keluarga sederhana namun berawal dari kepala daerah menjadi kepala provinsi dan dari kepala provinsi menjadi kepala negara, ” tambahnya.
Dengan melihat biografi dua sosok tersebut, Pikri pun memiliki alasan yang kuat untuk maju di caleg DPR RI dapil XI Jawa Barat ( Kab.Garut,Kab Tasikmalaya, Kota Tasikmalaya) untuk memperjuangkan hak-hak rakyat dan menampung aspirasi rakyat, dan membuat atau merevisi UU yang tentunya bertujuan untuk kepentingan rakyat.
“Dengan begitu semoga ini menjadi angin segar yang bisa diharapkan oleh masyarakat luas, masyarakat dapil saya. dan generasi zilenial,” ucapnya
“Semoga itikad baik ini dan semangat bersama untuk membangun bangsa ini dapat menjadi sebuah dorongan untuk generasi muda lainnya untuk memiliki jiwa idealisme, patriotisme, nasionalisme yang tinggi, yang mengalir di darah saya dan para anak-anak muda bangsa ini untuk membawa kita semua menuju tatanan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera serta siap menghadapi revolusi industri 5.0 untuk bersaing dengan Negara maju sekalipun,” tandasnya.
Bagaimana Rasanya Nyaleg?
Pikri melanjutkan bahwa ada banyak tantangan yang ia hadapi saat ingin menjadi calon legislatif.
“Ceritanya ya ada senang dan ada juga yang menguji kesabaran hehe, tentunya saya sebagai dari anak petani dan pedagang swasta, dari keluarga non politik. Pasti mendapatkan perilaku untuk menguji kesabaran saya, dan menurut saya itu juga hal yang lumrah terjadi ketika kita sedang berprogres, tentunya banyak sekali rintangan dan dinamika yang saya dapati selama berjuang bertahun-tahun untuk menjadi caleg DPR RI,” tandasnya.
“Senangnya karena saya sekaligus bisa berdakwah secara tidak langsung kepada generasi muda untuk terus menjaga aset paling berharganya yaitu berada di usia muda untuk terus menjaga idealisme,nasionalisme,dan patriotisme dalam dirinya. Karena dengan itu, kita dapat memiliki semangat yang tak akan mudah menyerah dalam berjuang atau memperjuangkan untuk hal-hal kebaikan,” paparnya.
Jika terpilih, sambung Pikri ia pun berniat untuk memperjuangkan hak-hak rakyat dan menampung aspirasi rakyat. Kedua perlu penguatan substansi dalam menjalankan fungsi legislasi, budget, dan pengawasan.
“Dengan begitu, pastinya saya akan bekerja untuk negeri ini dengan semangat juang yang tinggi, yang tidak kenal lelah, tak pernah patah arang dan menyerah, selalu berjuang dengan semangat berdarah-darah untuk sebuah perubahan yang lebih lebih kuat, maju, bermartabat, adil,dan makmur,” lanjutnya.
Menurut Pikri, keterlibatan anak muda dalam bidang legislatif sangat penting karena pemuda menjadi bagian yang terkena dampaknya atas kebijakan yang dikeluarkan oleh orang politik, maka dari itu harus ada representatif pemuda dan harus pemuda sesuai zamannya juga.
“Karena walaupun Ibu Puan atau bapak sufmi dasco pernah menjadi pemuda, namun setiap zaman pasti memiliki generasinya masing-masing kan ?” Tambahnya
Pikri menambahkan bahwa karena masih muda, maka pemuda pasti memiliki semangat yang tinggi. anak muda juga memiliki energi besar, sehingga memiliki kekuatan untuk bekerja waktu lebih panjang dalam memperjuangkan hak-hak rakyat.
“Saya juga yakin bahwa bapak dan Ibu yang sudah menjadi anggota di DPR, memiliki pemikiran yang sama bahwa anggota DPR juga memerlukan generasi muda untuk memecahkan atau menjawab persoalan-persoalan lainnya untuk hal-hal kepentingan rakyat di zaman yang moderen ini,” tandasnya.
Seberapa Penting Pemuda Sadar Politik?
Pikri mengatakan bahwa anak muda sangat perlu untuk memahami dan memiliki kepedulian terhadap bidang politik.
“Apa yang sudah saya ucapkan bahwa setiap orang akan kena dampaknya atas kebijakan-kebijakan orang-orang politik. Maka dari itu anak muda harusnya kritis dalam hal itu. Seperti apa yang di ucapkan oleh penyair dari jerman bertolt brecht. Bahwa Orang buta politik itu begitu bodoh, sehingga ia bangga dan membusungkan dadanya seraya mengatakan bahwa ia membenci politik. Si dungu tidak tahu bahwa dari kebodohan politiknya lahir pelacur, anak terlantar, pencuri terburuk dari semua pencuri, politisi buruk, dan rusaknya perusahaan nasional serta multinasional yang menguras kekayaan negeri,” paparnya.
Maka Ketika masyarakat tidak buta politik, sambung Pikri mereka dapat mengevaluasi kebijakan pemerintah dengan cara yang lebih objektif.
Masyarakat juga dapat memiliki kemampuan untuk memilih pemimpin dengan kualitas yang baik. Bukan hanya dapat memilih pemimpin yang berkualitas, anak muda yang tidak buta politik juga memiliki peluang untuk menjadi calon pemimpin untuk masa depan Indonesia.
“Dengan begitu saya sangat setuju jika anak muda aware terhadap politik,” ujarnya.
Agar terhindar dari Kolusi Korupsi dan Nepotisme (KKN),
Pikri melanjutkan bahwa ia memiliki visi dan idealisme yang kuat.
“Dimana Visi kokoh yang saya bangun pasti akan menuntun saya di dalam setiap perjalanan hidup. Visi yang kokoh ini juga akan membuat saya mampu bertahan di tengah berbagai tantangan dan dinamika yang kerap kali menguji kesabaran dan semangat jiwa patriot,” ulasnya.
Dengan visi yang jelas, sambungnya, ia bisa melampaui dorongan-dorongan negatif dari dalam dirinya dan berusaha mewujudkan diri yang terbaik.
“Sebagai seorang muslim tentunya saya juga selalu mendekatkan diri dengan Tuhan dengan cara menunaikan shalat 5 waktu dan melaksanakan sunah-sunah nabi. Saya juga selalu meminta saran sekaligus meminta untuk mendoakan saya kepada ulama/guru saya. Karena saya percaya selain doa kedua orang tuaku, doa yang mujarab itu adalah doa orang-orang shaleh yaitu ulama atau guruku,” pungkas pemuda kelahiran 4 Desember 1999 ini menutup perbincangan. (tiwi)