BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Indonesia Political Opinion (IPO) mengeluarkan temuan survei terkait elektabilitas Calon Presiden (Capres) dan Calon Wakil Presiden (Cawapres) pada Jumat (16/6/2023). Berdasarkan hasil skema pilihan 3 nama tertutup, Ketua Umum Pertai Gerindra yang juga Kementerian Pertahanan, Prabowo Subianto menempati peringkat teratas.
Prabowo Subianto mendapatkan elektabilitas 37,2 persen dalam hasil survei IPO. Sedangkan untuk peringkat kedua yaitu Anies Baswedan dengan elektabilitas 31,5 persen dan peringkat ketiga yaitu Ganjar Pranowo dengan elektabilitas 26,8 persen.
Sementara itu, berdasarkan skema pilihan 20 nama semi terbuka, Erick Thohir mendapatkan urutan paling atas untuk menjadi Cawapres dengan elektabiltas 15,5 persen. Peringkat kedua diisi oleh M. Mahfud MD dengan elektabilitas 11,1 persen. Sedangkan untuk peringkat ketiga diisi oleh Agus Harimurti Yudhoyono dengan elektabilitas 10,9 persen.
Survei diatas merupakan hasil dari survei yang dilakukan mulai dari tanggal 5-13 Juni 2023. IPO terlebih dulu menentukan sejumlah Desa untuk menjadi sample, pada setiap desa akan dipilih secara acak menggunakan random kish grid paper.
Sejumlah 5 rukun tetangga (RT), pada setiap RT dipilih 2 keluarga, dan setiap keluarga akan dipilih 1 responden dengan pembagian laki-laki untuk kuesioner bernomor ganjil, perempuan untuk bernomor kuesioner genap. Total responden laki-laki dan perempuan pada pembagian 50:50 persen.
Pada tiap-tiap proses pemilihan selalu menggunakan alat bantu berupa lembar acak. Metode ini memiliki pengukuran kesalahan (margin of error) 2,90 persen, dengan tingkat akurasi data 95 persen.
Setting pengambilan sample menggunakan Teknik multistage random sampling (MRS), atau pengambilan sample bertingkat. Survei ini mengambil representasi sample sejumlah 1.200 responden yang tersebar proporsional secara nasional.
Dengan Teknik tersebut memungkinkan setiap anggota populasi (responden) mempunyai peluang yang sama untuk dipilih atau tidak dipilih menjadi responden. Untuk menguji validitas responden, IPO melakukan spot check pada 15 persen dari total populasi sample. (ran)