CLOSE ADS
CLOSE ADS
PASJABAR
Selasa, 20 Mei 2025
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI
No Result
View All Result
PASJABAR
No Result
View All Result
ADVERTISEMENT
Home PASPENDIDIKAN

Jangan Ada Lagi Kesenjangan Digital di Kampus!

Tiwi Kasavela
4 Juli 2023
Jangan Ada Lagi Kesenjangan Digital di Kampus!

Digital di Kampus. (Ist)

Share on FacebookShare on Twitter
ADVERTISEMENT

SURABAYA, WWW.PASJABAR.COM– Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), Dr Budi Djatmiko dan Chief Marketing Officer dari Education Technology SEVIMA Andry Huzain mengupas kesenjangan digital kampus dalam Webinar SEVIMA, Selasa (4/7/2023).

Webinar ini gratis dan dihadiri 5.000 rektor dan dosen dari seluruh Indonesia.

Saat ini Indonesia sedang mengalami fenomena Digital Divide. Tak terkecuali di dunia pendidikan tinggi.

Ada kampus yang fasilitas digitalnya komplit karena mampu membuat sistem akademik kampusnya sendiri dengan biaya miliaran rupiah.

Tapi masih banyak kampus yang hingga kini fasilitas digitalnya terbatas karena tak memiliki uang sebanyak itu.

Kampus-kampus dengan fasilitas digital terbatas ini, akhirnya belajar menggunakan papan tulis kapur, melakukan proses pendaftaran dan pembayaran kuliah harus mengantri panjang di bawah terik matahari, dan masih mengerjakan seluruh proses administrasi dan birokrasi dengan bertumpuk-tumpuk kertas, manual, dan melelahkan.

Lebih parahnya, kondisi ini terjadi tidak hanya di daerah terluar Indonesia. Kondisi ini juga terjadi di Pulau Jawa.
Utamanya di kampus swasta dengan jumlah mahasiswa yang sedikit.

“Oleh karenanya fenomena ini disebut sebagai digital divide. Kampus bukan dipisahkan oleh jarak, tapi oleh kemampuan digital. Dampaknya fatal, kampus yang sudah digitalisasi, apalagi kampus negeri, pendaftarnya jutaan,” ungkap Budi Djatmiko.

Baca juga:   Fajar Eryanto Septiawan Sukses Raih Cumlaude Dalam Sidang Promosi Doktor Unpas

“Sedangkan kampus kecil yang tidak melakukan digitalisasi, pasti akan tersisih, akhirnya jumlah pendaftar dan kemampuan keuangannya makin sedikit, dan makin sulit lagi untuk melakukan digitalisasi. Kampus sudah waktunya di-cloud, ada di awan!,” tambahnya.

Merevolusi paradigma digitalisasi kampus konon harus berbiaya mahal, SEVIMA hadir untuk memecahkan kesenjangan digital dengan menyajikan alternatif terbaru.

Digitalisasi kini tak harus dilakukan kampus dengan membuat aplikasi sendiri, tapi cukup menggunakan aplikasi dari SEVIMA yang tidak perlu beli server fisik sama sekali.

Semuanya berbasis Cloud dan keamanannya telah tersertifikasi secara internasional.

Secara teknis, aplikasi ini berbasis Software as a Service (SaaS). Dengan disrupsi biaya dan teknologi tersebut, SEVIMA melejit hingga kini telah melayani lebih dari 800 kampus dan 3 juta mahasiswa seluruh Indonesia sebagai penggunanya.

“Ide awalnya adalah SEVIMA sebagai Education Technology yang berdiri sejak Tahun 2003, mengerjakan proyek sistem akademik untuk kampus besar. Ternyata antar kampus, masalah sekaligus “obat”-nya relatif mirip-mirip. Jadi kenapa tidak satu aplikasi saja, lalu semua kampus bisa menggunakan? Kami buatlah SEVIMA Platform, dengan konsep SaaS dan berbasis Cloud, bahkan bisa gratis dalam aplikasi versi Community,” ungkap Andry Huzain, Chief Marketing Officer SEVIMA, yang juga mantan direktur di Detik.com dan MNC.

Baca juga:   Mahasiswa FK Unpad Juara I Olimpiade Kedokteran ISMKI Tingkat Regional

Kolaborasi untuk Mengatasi Kesenjangan Digital

Sistem Akademik berbasis Software as a Service (SaaS) yang dikembangkan Education Technology SEVIMA, kemudian disebut sebagai “SEVIMA Platform”, merevolusi digitalisasi kampus karena mampu menghadirkan solusi atas berbagai masalah administrasi kampus.

Masalah tersebut seperti proses penerimaan mahasiswa, pembayaran kuliah, pembelajaran online, akreditasi, penerbitan ijazah, hingga pelaporan data kampus kepada pemerintah, yang dulunya harus diinput satu persatu melalui excel, dicetak, ataupun lewat aplikasi yang beragam.

Dengan SEVIMA Platform, semua proses tersebut bisa berlangsung dengan serba otomatis dan saling terintegrasi.

Kehadiran SEVIMA juga mampu mendemokratisasi digitalisasi dan integrasi business process pengelolaan kampus, karena akhirnya fasilitas ini dapat diakses oleh masyarakat luas. Aksesnya juga tak harus menggunakan laptop, bisa juga menggunakan handphone.

“Bagian dari ekosistem platform kami SevimaPay, juga menjadi payment aggregator di 800 kampus untuk bisa membayar uang kuliah melalui minimarket. Nampaknya sederhana, tapi sangat berarti bagi mahasiswa yang sebelumnya harus bayar manual di kampus dan belum memiliki akses ke perbankan. Inilah cara kita untuk memecahkan kesenjangan digital,” ungkap Andry Huzain.

Baca juga:   Kemendikbud Hadirkan Psikolog Untuk Program PJJ

Kebersamaan dan gotong royong, juga menjadi cara SEVIMA mengubah paradigma bahwa digitalisasi bisa menjadi hak semua orang dan kampus tanpa kecuali.

Sampai akhirnya hadir Komunitas SEVIMA, yang sifatnya organik dan bottom up, dengan grup Facebook beranggotakan 5.000 lebih operator IT di kampus.

“Komunitas ini saling bertukar pengalaman dan masukan pengembangan, menyebarkan informasi tentang SEVIMA, menyalurkan Beasiswa kuliah S1 gratis bersama para menteri dan pejabat tinggi negara, dan rutin berjejaring dan berkumpul lewat event Seminar dan Webinar berskala nasional. Bahkan hingga saat ini, SEVIMA memegang Rekor MURI sebagai Webinar dengan peserta Rektor terbanyak se-Indonesia,” lanjut Andry Huzain.

Perjuangan mendemokratisasi akses digital di kampus tersebut akan terus dilakukan SEVIMA sesuai dengan misi perusahaan, #RevolutionizeEducation. SEVIMA kini beranggotakan 220 orang personil dan berkantor pusat di Surabaya, Jawa Timur.

“Kampus di Indonesia ada 4.500, yang sudah menggunakan SEVIMA ada 800an kampus. Komitmen kami sangat kuat untuk memperluas demokratisasi kampus, bersama-sama merevolusi pendidikan tinggi. Akses digital harus tersedia untuk semua orang dan semua kampus tanpa terkecuali!,” pungkas Andry Huzain. (*/tiwi)

Print Friendly, PDF & Email
Editor: Tiwi Kasavela
Tags: Digital di Kampus


Related Posts

No Content Available

Recommended

unpad

99 Mahasiswa Unpad Lolos IISMA 2022

3 tahun yang lalu
Harga sayuran di Pasar Kosambi naik.

Gerakan Pangan Murah di Cianjur Beri Subsidi Pada Pedagang

3 tahun yang lalu
Satreskrim Polres Cimahi Tangkap Belasan Anggota Gerombolan Bermotor yang Bacok Warga

Satreskrim Polres Cimahi Tangkap Belasan Anggota Gerombolan Bermotor yang Bacok Warga

2 tahun yang lalu

Tak Mau DIakui Orang Lagi, Hari Ini Google Doodle Pasang Batik

6 tahun yang lalu

Categories

  • CAHAYA PASUNDAN
  • HEADLINE
  • PASBANDUNG
  • PASBISNIS
  • PASBUDAYA
  • PASDUNIA
  • PASFINANSIAL
  • PASGALERI
  • PASHIBURAN
  • PASJABAR
  • PASKESEHATAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASOLAHRAGA
  • PASPENDIDIKAN
  • PASTV
  • PASVIRAL
  • RUANG OPINI
  • TOKOH
  • Uncategorized
No Result
View All Result

Trending

Program TJSL KAI Daop 2 Dukung Masyarakat dan Alam
HEADLINE

Program TJSL KAI Daop 2 Dukung Masyarakat dan Alam

20 Mei 2025

Bandung, www.pasjabar.com -- PT Kereta Api Indonesia (Persero) terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung program sosial dan lingkungan...

PTDI Perkuat Kerja Sama Dirgantara di LIMA 2025 Malaysia

PTDI Perkuat Kerja Sama Dirgantara di LIMA 2025 Malaysia

20 Mei 2025
Ramadhan Sananta Tiba di Bali untuk TC Timnas Indonesia

Ramadhan Sananta Tiba di Bali untuk TC Timnas Indonesia

20 Mei 2025
SPDP Kasus Ridwan Kamil Diterima Kejati Jabar

SPDP Kasus Ridwan Kamil Diterima Kejati Jabar

20 Mei 2025
Stefano Lilipaly Kembali Perkuat Timnas Indonesia

Stefano Lilipaly Kembali Perkuat Timnas Indonesia

20 Mei 2025

Highlights

SPDP Kasus Ridwan Kamil Diterima Kejati Jabar

Stefano Lilipaly Kembali Perkuat Timnas Indonesia

LKPJ 2024 Dibahas, DPRD Kota Bekasi Sorot Sejumlah OPD

Ragnar dan Elkan Absen Bela Timnas Indonesia Lawan Tiongkok

Ibrahim Sjarief Assegaf, Suami Najwa Shihab Meninggal

Empat Film Indonesia Melaju ke Festival Film Internasional Venesia 2025

PASJABAR

© 2018 www.pasjabar.com

Navigate Site

  • REDAKSI
  • Pedoman Media Siber
  • Alamat Redaksi & Iklan

Follow Us

No Result
View All Result
  • PASJABAR
  • PASBANDUNG
  • PASPENDIDIKAN
  • PASKREATIF
  • PASNUSANTARA
  • PASBISNIS
  • PASHIBURAN
  • PASOLAHRAGA
  • CAHAYA PASUNDAN
  • RUANG OPINI

© 2018 www.pasjabar.com

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.