BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM — Meninjau langsung kondisi warga korban penggusuran program Citarum Harum, di Kelurahan Maleer, Kecamatan Batununggal, Wakil Ketua II DPRD Kota Bandung Ahmad Nugraha menemukan beberapa keluhan warga.
“Ya wajar jika ada beberapa keluhan dari warga, karena mungkin ada sedikit kesalahan. Namun secara umum, warga sangat berterimakasih karena merasa terbantu dengan bantuan kerohiman dari Pemkot Bandung untuk korban yang tergusur,” ujar Ahmad usai menijau lokasi pembingaran di bantaran sungai Cikapundung Kolot, Selasa (5/9/2023).
Achmad mengatakan yang harus dipahami warga adalah pemberian uang kerohiman ini merupakan bentuk dari kepdulian Pemkot Bandung dan upaya DPRD Kota Bandung untuk memperjuangkan penganggarannya.
Disinggung mengenai ada warga yang tidak kebagian, Achmad mengatakan pihaknya dan Pemkot Bandung tentunya nanti akan kembali mengupayakan adanya pemberian bantuan dari pemeritah.
“Hanya akan kita lihat, apakah akan mendapat bantuan dari pemerintah provinsi atau pusat. Atau mungkin kita sendiri yang harus menganggarkannya,” kata Achmad.
Lain halnya dengan warga yang kembali mendirikan bangunan usai diberi uang kerohiman, Achmad mengatakan itu bukan kewenangan kecamatan atau kelurahan. Karena itu kewenangan BBWS.
“Kami meminta BBWS membuat tim satgas yang memantau jika ada pelanggaran kembali yang dilakukan oleh warga,” katanya.
Achmad mengatakan jika perlu dalam pembentukan satgas melibatkan pihak kecamatan dan kelurahan sebagai anggota satgas. Sehingga mereka mempunya SK sebagai satgas dan bisa melakukan pembongkaran jika da pelanggaran yang dilakukan warga.
786 KK Terdampak Penggusuran Program Citarum Harum
Sementara itu, Camat Batununggal Latief mengatakan, ada sekitar 786 KK di wilayah kerjanya yang menjadi korban terdampak penggusuran program Citarum Harum.
“Sebelumnya ada 986 KK yang melakukan pengajuan. Namun, kami verifikasi, sehingga sekarang hanya ada 786 KK yang mendapat bantuan, dengan berbagai macam tingkat kerusakan,” ujar Latief.
Latief mengatakan pihaknya memang mendapat reaksi beragam dari warganya, bahkan ada warga yang meminta tambahan uang kerohiman.
Salah satu warga yang mendapatkan uang kerohiman yang merupakan warga RT 01, RW 13, Kelurahan Maleer Kecamatan Batununggal, Ina mengucapkan rasa termakasihnya, karena mendapatkan uang kerohiman.
“Alhamdulillah saya mendapat bantuan sebesar Rp7 juta. Sangat bermanfaat dan bisa digunakan untuk kebutuhan tempat tinggal,” katanya.
Sedangkan warga RT 01, RW 12, Djadjat Sudradjat mengatakan dirinya tidak mendapatkan uang kerohiman. Padahal tetangganya yang tinggal satu rumah namun berbeda KK bisa mendapatkan bantuan.
“Saya padahal memiliki KTP Kota Bandung, meskipun tinggal berdekatan dengan orang tua saya. Namun tidak satu atap, tapi tidak mendapatkan bantuan. Sedangkan tetangga saya, tinggal satu atap tapi mendapatkan bantuan,” katanya.
Untuk itu Djajat meminta keadilan dari penjelasan dari pemerintah dan berharap bisa mendapatkan bantuan. (put)
