BALI, WWW.PASJABAR.COM – Delegasi yang hadir dalam Pertemuan Kelima Tingkat Menteri AIS Forum tertarik dalam menerapkan program ekonomi biru yang diinisiasi oleh Indonesia. Hal ini diungkapkan Direktur Jenderal Pengelolaan Ruang Laut (PRL) Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Victor Gustaaf Manoppo.
Dilansir dari ANTARA, Victor yang hadir menggantikan Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono dalam Pertemuan Kelima Tingkat Menteri AIS Forum yang digelar ini juga menyampaikan delegasi yang hadir juga memiliki tujuan yang sama dengan Indonesia dalam menjaga kawasan konservasi laut.
Selain itu juga menunjukkan ketertarikan dengan program penangkapan ikan terukur berbasis kuota. Diakuinya sudah ada beberapa negara yang tertarik membantu memperluas kawasan konservasi padang laut, namun pihaknya bakal memilah dan memilih skema yang sesuai.
“Banyak. Dan kita lihat dulu, kita pilah, mereka bantu ini, bantuan atau grant. Kalo bantuan nanti kita semua ikut bantu utang. Tapi kalau bisa ambil grant, kita ambil grant. Grant itu anggaran mereka memberikan ke kita tapi kita tidak ada kewajiban mengembalikan jadi b ikan utang. Kalau loan kan anak cucu kita kan harus bayar,” kata Victor, Selasa (10/10/2023).
Adapun kini, Victor menyebut pihaknya telah menjalin kerja sama dengan Jepang, Norwegia hingga Inggris dalam program perluasan wilayah konservasi laut.
Victor juga mengungkapkan Pertemuan Kelima Tingkat Menteri AIS Forum mengarah kepada kerja sama, rasa sepenanggungan sebagai negara-negara pulau dan kepulauan dalam menjaga ekosistem kesehatan laut.
Diketahui, KKP menargetkan luas kawasan konservasi laut menjadi 30 persen dari luas laut teritorial pada 2045 atau seluas 97,5 hektar. (ran)