GAZA, WWW.PASJABAR.COM — Ambulans dekat rumah sakit di Gaza diserang Israel pada Jumat (3/11/2023). Militer Israel menyebut serangan tersebut menyasar para militan.
Dilansir dari ANTARA, Israel telah bertekad untuk memusnahkan Hamas, yang menguasai Jalur Gaza Palestina, setelah kelompok militan tersebut membunuh 1.400 orang dan menyandera lebih dari 240 lainnya dalam serangan 7 Oktober di Israel selatan.
Militer Israel telah menyerang Gaza dari udara, melakukan pengepungan dan melancarkan serangan darat. Sehingga menimbulkan kekhawatiran global terhadap kondisi kemanusiaan di wilayah tersebut.
Gaza mengalami kondisi persediaan makanan yang langka, layanan medis terhenti, serta para pejabat kesehatan Gaza mengatakan lebih dari 9.250 warga Palestina telah terbunuh.
Ashraf al-Qidra, juru bicara kementerian kesehatan di Gaza, mengatakan 15 orang tewas dan 60 luka-luka ketika Israel menyerang ambulans yang merupakan bagian dari konvoi di rumah sakit terbesar di Gaza, al-Shifa.
Militer Israel mengklaim mereka telah mengidentifikasi dan menghantam sebuah ambulans yang “digunakan oleh sel teroris Hamas” di zona pertempuran, dan sejumlah pejuang Hamas tewas.
Namun, pejabat Hamas Izzat El Reshiq mengatakan tuduhan bahwa para pejuangnya hadir di sana sama sekali “tidak berdasar”.
Militer Israel tidak memberikan bukti untuk mendukung pernyataannya bahwa ambulans itu terkait dengan Hamas. Namun mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pihaknya bermaksud untuk memberikan informasi tambahan.
Dalam insiden terpisah di Kota Gaza pada Jumat malam, pejabat kesehatan Gaza mengatakan beberapa warga Palestina tewas dan terluka dalam serangan Israel terhadap sebuah sekolah tempat ratusan orang berlindung.
Pejabat kesehatan Gaza tidak memberikan jumlah korban tewas dan terluka. Militer Israel belum memberikan komentar atas insiden penyerangan ambulans di dekat Rumah Sakit Gaza. (ran)