BANDUNG, WWW.PASJABAR.COM – Melalui fashion brand Rebelliouz Mind, Tim Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) prodi Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Pasundan (Unpas) lolos dalam event Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Expo XIV 2023. Event ini digelar Kemendikbudristek di Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, Bali, 15-17 November 2023 lalu.
KMI Expo merupakan wadah bagi wirausaha mahasiswa di seluruh Indonesia untuk saling berkompetisi, memperkenalkan produknya, membangun jejaring, serta berbagi pengalaman, pengetahuan, dan best practices dalam menghadapi tantangan di era disrupsi.
KMI Expo XIV 2023 difokuskan pada pameran/gelar produk usaha dan dimeriahkan dengan KMI Award, seminar kewirausahaan, apresiasi bagi pendamping wirausaha terbaik, sarasehan, business matching, kirab budaya, Social Media Marketing Contest (SM2C), dan Stand Up Comedy.
Rebelliouz Mind bersaing dengan 371 perguruan tinggi dan 493 kelompok wirausaha. Adapun desain yang diusung Rebelliouz Mind mengadopsi pemikiran-pemikiran kritis dan anti mainstream guna menyampaikan pentingnya berpikir sebelum bertindak.
Dilansir dari unpas.ac.id, Tim P2MW 2023 ini diketuai Galuh Praditya, beranggotakan Hilman Fadillah Kussuma dan Sohibuz Zeva Ramadhan. Ketiganya dibimbing oleh Teuku Yuliansyah, S.Si., M.I.Kom. dan didampingi Wahyu Irfan Anshori sebagai perwakilan perguruan tinggi.
“Rebelliouz Mind fokus merancang produk-produk dengan landasan filosofi yang kuat dan riset mendalam terhadap implementasi ide kreatif kekinian. Sesuai tema Rebelliouz, yakni Rebel with a Cause, tulisan-tulisan pada desain produk diharapkan dapat mengingatkan penggunanya bahwa setiap tindakan akan selalu memberikan dampak, baik positif maupun negatif,” jelas Galuh, Rabu (6/12/2023) lalu.
Dengan filosofi ini, tim Rebelliouz Mind berambisi menciptakan komunitas yang terus berkembang. Sehingga tidak hanya bisa berkolaborasi lingkup fakultas, namun juga eksternal.
Dalam perhelatan KMI Expo XIV 2023 ini, timnya mengadopsi tema multikultural yang menggabungkan elemen-elemen modern, minimalis, dan kontemporer dengan unsur budaya Sunda.
“Konsep itu diimplementasikan pada desain stan Unpas. Stan didesain sedemikian rupa supaya bisa mencerminkan dan merepresentasikan kombinasi budaya yang dapat diterima oleh berbagai generasi,” tutupnya. (*/ran)